Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Hati Dingin yang Tak Bertuan

Diperbarui: 16 Maret 2022   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dari pagi sampai malam begitupun dan sebaliknya, ku banyak memutar cara
katakan padaku bagaimanakah menaklukan hatimu yang tak bertuan?
ku tak akan menjebakmu dan tak akan pernah berhenti mengejarmu

perlukah toraknomi hanya untuk melihat jantungmu seirama denganku?
atau perlukan kraniotomi agar aku yakin kaupun sama sama memikirkan ku?

jika hati mu kosong dan tak ada yang punya maka bukalah untukku
jika hatimu kau sediakan untuk yang lain mengapa kau diam, seolah menerimaku

dari kemarin sampai lusa, juga berminggu minggu yang akan terlewati
ceritakan padaku bagaimana cara membuatmu bahagia dengan ku di hidupmu
ku tak mau mebenak nebak karena hanya bicara dari hati ke hati kita akan mengerti

percayalah sesungguhnya kau telah menawan hati ku walau kuakui itu hanya sepihak
satu yang perlu kau percayai jika tulusku padamu seperti ikhlasnya hati berucap hati hati di jalan

jika nanti aku tak kembali untuk mengejarmu mungkin hatimu terlalu mahal untuk di tawar
jika nanti aku tak kembali jangan cari aku, karena aku ingkar untuk tak akan berhenti mengejarmu
untuk kamu yang menjadi fokusku saat ini, hati yang tak bertuan
hati dingin yang entah kapan akan tiba pada musim hangat?

16 Maret 2022

Pakulonan Barat, Kelapa Dua - Tangerang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline