Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Bedebah dari Masalalu

Diperbarui: 7 Maret 2022   02:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dan dahulu
pada setiap hari
yang menelanjangi pikiran
ada senyum mu
pada setiap malam
yang menghipnotis dalam sadar


dalam remang
kau datang dan nampak
sejelas aku melihat bulan
dalam terang
bayangmu terhadir
menampar pada kenyataan

hari kini
tak ingin ku sentuh
sesuatu yang harus tertolak
kau bedebah
memberi ku sepi
yang datang seolah malaikat


kau becanda
dengan keadaanku
yang dulu pilu menangisimu
kau sialan
tidak tahu diri
yang datang pergi semau diri


apakah lupa?
kau yang pergi lebih dulu dan bukan aku
kau yang tinggalkan aku bukan kebalikannya
kini datang kembali, seakan akan kau yang tersakiti.
bedebah dari masa lalu.

6 Maret 2022
Pakulonan Barat , Kelapa Dua - Tangerang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline