Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

BPJS Kesehatan Kalau Sehat Tak Dicari, Kalau Sakit Baru Dicari

Diperbarui: 6 Maret 2022   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sesuai judul diatas saya ingin bertanya seberapa penting BPJS Kesehatan untuk anda? 

Ini lah yang sebetulnya ingin saya tanyakan kepada banyak teman teman, sebagai seseorang yang bekerja menjadi adminitrasi kepegawaian di sebuah perusahaan pengelola SPBU ada hal yang selalu mengganjal di pikiran saya. Berikut kisah yang ingin saya luapkan.

Hal yang pertama adalah, dizaman modern dewasa kini, dimana sekarang hanya perlu memberikan nomor aktif peserta Kesehatan saja kepada karyawan yang terdaftar, karena print kartu bpjs bisa dilakukan dimana saja. Dari sana juga saya berharap karyawan dapat mandiri dengan menadaftar di aplikasi Mobile JKN.


Dimana pada aplikasi ini karyawan dapat merubah klinik satu kali dalam 3 bulan sesuai ketentuan pihak BPJS Kesehatan, serta dapat melakukan konseling dengan dokter via chat juga ada banyak artikel mengenai berbagai jenis penyakit juga berita terbaru kegiatan BPJS kesehatan. 

Tidak lepas tanggung jawab sebagai pengelola bagian karyawan semua rekan sudah saya beri informasi mengenai aplikasi ini. Tapi sejalan dengan budaya baca yang minim hal hal yang saya bagi memang beberapa anggap hanya nagin lalu.

Dengan aplikasi ini juga sebagian klinik hanya perlu scan atau lihat saja nomor pada fitur kartu digitalnya. Setidaknya di dalam ponsel jadi aman aplikasi tersemat tidaklah perlu susah seperti dalam bentuk kartu yang mesti disimpan dalam tebal dompet di laminating dan kadang lupa disimpan dimana.

Hal yang paling membuat saya jengkel adalah nomor nomor itu selalu dianggurin dan dibutuhkan hanya saat sedang terjadi sakit saja, peer sekali. Atau bahkan jika keluarganya ada yang sakit padahal yang bersangkutan tidak mendaftarkan keluara utamanya. 

Terutama untuk yang baru menikah, BPJS tidak akan dapat mempersatukan istri dan suami yang belum satu Kartu Keluarga apalagi jika status pada data kependudukan masihh lajang. 

Maka dari itu pentingnya membuat data kependudukan setelah menikah, soalnya ada yang sampai kesel sama saya lantaran saya terus nagih Kartu keluarga baru nya, padahal niat saya kan baik.

Senangnya jadi pekerja dengan fasilitas BPJS Ksehatan dimana kepersertaaan dari perusahaan adalah paling murah, untuk karyawan hanya bayar 1 % saja dari nimai minumam upah yang diterima, anggaplah kurang lebih tidak jauh dengan umr. Serta sudah otomatis masuk kelas 2 pada pilihan kelas rawatnya. 

Untuk UMR diatas 4 juta malah sudah masuk kelas satu sebagaimana di tempat saya bekerja. InshaAllah dijamin terus aktif karena kita pasti rutib bayar jadi otomatis kartu peserta always on.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline