Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Menjadi Manusia Zaman Now

Diperbarui: 23 Februari 2022   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa beda abjad dan aksara jika pada keduanya kamu tak mampu menafsirkan?

Apa kesamaan dari kasihan dan mencintai jika kedua nya butuh ketulusan sama besar?

Tidakkah ada alasan kita dipertemukan? Untuk suatu hal bermakna atau sekadar lalu lalang?

Seperti senja dan pagi yang punya sedikit semburat malu malu, dengan warna pigmen yang kuning.

Seperti itu pula selalu ada sekadar jawaban untuk setiap tanya dan teka teki, baik logis atau tak masuk akal.

Bukankah kita punya rujukan hiperbola untuk mengatakan lebay? Atau pundung jika baper?

Entahlah selalu ada kosakata baru untuk melengkapi hal hal yang berkesan mirip, bukti generalisasi butuh banyak pecahan.

Ya kadang hanya perlu mengetik gambar emoji pada layar ponsel untuk sekedar menyamarkan kata kata, untuk kamuflase dari kenyataan. 

Manusia suka bermain peran, entah jadi dirinya atau jadi pribadi lain bahkan lebih sering orang lain. Jadi siapa kita hari ini?

Pada saat topeng itu di kibarkan hanya satu yang perlu kamu tahu, itu benar benar mewakili, sinonim terhadap sesuatu yang mirip atau bahkan menjadi lawan dari hal yang dilontarkan.

Peka peka ya jadi manusi zaman now.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline