Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Peron Stasiun Serpong

Diperbarui: 24 Januari 2022   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

senja yang tidak pernah terlambat, 

seperti petang petang yang telah berlalu 

dan sepi sepi yang kulalui di keramaian sore

dan warna warna pudar yang tak pernah hilang

menuntunku untuk pulang, dan kaki yang melangkah pasti tanpa takut tersesat

tubuh tubuh yang lelah dan berdempet, duduk berdiri dan entahlah semua sibuk sendiri

seolah lestari dari bersama bau bau matahari, yang tak pernah lelah rupanya

kita yang selalu pulang, selalu punya tempat untuk diajak bicara sendiri

tak seperti karamnya kapal kapal saudagar yang kecewa tak pernah surut di daratan tujuan

kita yang selalu mampir mampir, berharap tenda tenda langganan masih mengepulkan makanannya

atau seperti aku yang selalu masuk warung nasi dan membungkusnya pulang 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline