Menjelang Hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 di 17 Agustus 2021, semoga kita semua rakyatnya bisa dan mampu dan bisa menjadi kalangan yang berkecukupan, yang merdeka juga secara financial.
Tidak muluk untuk menjadi negara maju tapi menjadi negara yang sejahtera rakyat dan pemerintahannya alangkah lebih stabilnya.
Merdeka secara financial bagi saya meliputi 3 hal yakni memiliki penghasilan yang mencukupi untuk biaya hidup, kemudian memiliki anggaran pengeluaran yang pasti, termasuk di dalamnya manjemen keuangan yang baik, list pengeluaran rutin baik harian ataupun bulanan. Terakhir adalah adanya anggaran terpisah untuk di simpan dan diamalkan
Nah memiliki penghasilan yang mencukupi bisa saja berasal dari upah pasti (jika kita bekerja) ataupun pendapatan yang disisihkan dari hasil usaha ataupun akumulasi jika kita bekerja sebagai freelance. Pemasukan ini akan menyokong kebutuhan melalui hal selanjutnya yakni pengeluaran yang direncanakan. Semoga di masa pandemi ini kita selalu diberikan kemudahan rejeki dan dijaganya usaha kita agar bisa bertahan sebagai individu dan tulang punggung keluarga.
Merdeka secara fiansial juga di pengaruhi oleh pengeluaran yang secara objektif kita keluarkan. Baik yang sudah terbiasa dan terencana dan buruknya yang tidak terencana matang. Pengeluaran tersebut baik itu pengeluaran secara konsumtif yang di gunakan secara rentang waktu harian atau mingguan, seperti uang makan, uang ongkos atau bensin kendaraan.
Serta pengeluaran yang periodenya adalah bulanan semodel biaya kontrak atau cicil rumah, membeli token listrik, membeli pulsa internet, atau jika masih single dan masih memeiliki orang tua juga masih ada uang yang dikirim ke pada mereka juga adalah termasuk pengeluran rutin.
Pengerluaran rutin ini bersifat stabil dan ya biasnya nominalnya tidak lebih dari 50 sampai 60 % dari pendapatan. Kemudian diluar itu pengeluaran rutin juga dapat bersifat untuk hobi atau self reward untuk kita sendiri, akan tetapi tapi ini juga perlu di perhatikan besarannya dan ya lebih baik menabung untuk beragam hal yang lebih pasti.
Sebagian kecil juga ada uang pendapatan yang disisihkan untuk ditabung, pun juga untuk diamalkan untuk tabungan kita di akhirat kelak, toh apa yang kita dapakan juga ada rejeki anak yatim dan fakir miskin. Untuk menabung baiknya kita lakukan di bank daripada di celengan atau bawah kasur bahkan apalagi dalam kentongan misalnya.
Khusus celengan bisa kita masukan yang bentuknya betul betul uang koin alias receh daripada uang kertas karena uang kertas berisiko mengalami kerusakan jika di celengan, misalnya di rayapi atau sobek. Maka dari itu kita mestilah menabung di Bank yang sudah di jamin LPS baik yang BPR , Syariah atau konvensional. Bank digital yang sedang booming juga sudah ada izin LPS kok jadi bisa tenang.
Menabung juga bisa dibuat untuk beragam pos atau kantong kebutuhan yang bisa digunakan untuk pengeluaran yang direncanakan, misal menabung untuk membeli ponsel keluaran baru yang pasti lebih menarik dari pada kita utang atau kredit.
Menabung untuk menikah atau liburan apalagi menabung untuk ibadah akan berkah sekali untuk naik haji atau umroh misalnya. Selain itu pot untuk dana darurat dikemudian waktu juga berperan penting agar tidak terjerat utang karena tidak semua orang akan membantu kita disaat sulit.