Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Kisah Bersujud yang Terperangkap Sarung

Diperbarui: 12 Mei 2020   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Mengenang masa lalu saat Masa kanak kanak tentu tidak akan pernah berhenti untuk diceritakan. Catatan kecil ini ditujukan untuk kisah kisah yang pastinya tidak dapat terulang kembali. Karena semenjak itu pasti jika shalat berjamaah memastikan tidak sujud sembarangan, maksudnya sujud nya diukur kemiringan baik kepala dan kaki saat posisinya agar tidak nyudul kedepan dan dorong kebelakang.

Saya tidaklah pandai menulis cerita humor, tapi ya saya berusaha mencoba. Hampir semua orang tentu pernah mengalaminya, sesaat shalat berjamaah kepala malah masuk kedalam sarung orang yang sujud didepan kita. Atau bahkan kebalikannya orang yang sujud kepalanya masuk ke sarung kita.

Lumrah memang tapi terlihat lucu disitu, entah karena terlalu khusuk sampai terlalu mundur saat sujud atau sayanya yang terlalu maju saat sujud. Untung bapaknya tidak marah, namanya juga anak kecil yang sedang belajar beribadah. Kejadian seperti ini rasanya hampir pernah dialamai baik tua ataupun muda.

Paling malu adalah sesaat setelah salam si Bapak malah ngaliek ke belakang, sambil nyengir hehehehehe. Tapi kadang ada pula teman yang malah diberi tatapan kesal. Haduh maaf ya Pak namanya juga tidak sengaja.

Hanya dapat terjadi saat Shalat berjamaah vdan salah satu pihak pakai sarung. Karena sesuai judulnya kepala yang terperangkap sarung. Mohon di maklum ya, tidak ada unsur kesengajaan didalmnya kok. 

Keluculan lainnya adalah setelah sahur biasanya akan langsung ke mesji duntuk kuliah subuh, setelah shalat subuh berjamaah ada kuliah subuh, atau dakwah singkat. Tentu pada masanya kita semua pelajar membawa buku untuk menulis isi ceramah dan tanda tangan dari pemberi materi. Ada satu teman yang tidak kuasa menahan kantuk sehingga  malah tertidur.

Bukanny dibangunkan malah tetap dibiarkan hingga kuliah subuh selesai dan mungkin saking kasihannya pengurus masjid malah tidak membangunkannya sampai selesai. Tidak lama setelah bocah bocah lain pulang dia baru dibangunkan dan kaget karena rekan rekannya malah sudah meninggalkan dia sendirian di masjid.

Sampai sekarang kalau reuni dengan teman teman seumuran dikampung halaman pasti lah kisah ini selalu diceritakan. Tertukar Buku Ramadhan ataupun sendal bahkan hilang huh bukan barang baru.

Ya masa kecil memang tidaka kan terulangjika ada kekeliruan dalam pandangan hidup sedari kecil semoga dapat diberi pencerahan dan jalan yang benar.

Semangat Berpuasanya ya teman teman, walau pandemi eblum berakhir semoga semua doa yang terucap dan yang terucap yang baik baiknya dikabulkan oleh allah SWT.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline