Lihat ke Halaman Asli

Peran Perkembangan Pola Telekomunikasi Seluler pada Perdagangan Berbasis Online

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Hania Amin Yasir

Perkembangan pola telekomunikasi pada saat ini merubah proses alur konvensional dalam perdagangan. Perubahan ini sangat terlihat jelas khususnya dalam bidang penjualan berbasis media sosial pada industri ekonomi kreatif. Penjualan berbasis media sosial membutuhkan kecepatan dan ketepatan akses. Dengan ini maka pelaku bisnis dituntut untuk memiliki akses yang dapat menunjang kebutuhan dalam proses bisnis tersebut. Oleh karena itu teknologi seluler menjadi kebutuhan primer dalambisnis berbasis media sosial.

Kebutuhan dalam mengakses informasi ini menjadi peluang bagi para provider telekomunikasi dalam meraih pasar. Hal ini seiring dengan kemunculan smartphone yang menjadi alternatif terbaik dalam mencapai kemudahan mengakses informasi. Keduanya membentuk sebuah intersection point yang mana menjadi sebuah peluang yang dimanfaatkan para pebisnis online. Dengan semakin berkembangnya fenomena tersebut, menjadikan daya saing semakin tinggi. Sehingga menciptakan sebuah kondisi persaingan pasar yang berkualitas tinggi pula.

Pada dasarnya masyarakat kita merupakan masyarakat yang menjadi pengguna teknologi informasi yang cukup baik. Masyarakat kita cenderung cepat beradaptasi pada perubahan pola interaksi yang dipengaruhi teknologi informasi. Meskipun masih ada catatan yang perlu diperbaiki dalam penggunaannya, namun disisi lain hal ini merupakan sebuah peluang positif besar yang belum sepenuhnya tergali. Di Indonesia sendiri, kepemilikan akun media sosial termasuk pada urutan teratas di dunia. Pengguna facebook di Indonesia mencapai 64 juta pengguna, sedangkan akun twitter mencapai 19,5 juta pengguna, dan bahkan menjadi nomor satu di dunia sebagai pengguna foursquare. Data ini membuktikan bahwa tipikal orang Indonesia, suka bersosialisasi dan beramah tamah, serta saling berbagi sehingga dapat tersalurkan dengan adanya media baru ini yaitu media sosial di internet.

Data tersebut adalah sebuah potensi yang perlu dikaji dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya melalui bidang ekonomi. Potensi ini seharusnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dalam industri ekonomi kreatif. Sebagai masyarakat yang notabenenya merupakan pengguna media sosial terbesar, seharusnya diiringi dengan pemanfaatan dari penggunaannya tersebut. Beberapa masyarakat sudah sadar akan peluang besar tersebut, sehingga mereka pun sudah siap dalam menapaki persaingan perdagangan global. Namun prosentasenya memang masih terlalu kecil dibandingkan dengan seluruh pengguna media sosial yang ada.

Kemudahan dalam mengakses informasi menjadi poin penting dalam industri telekomunikasi. Tak heran bila sekarang ini masyarakat mulai beralih dengan lebih mempertimbangan kemudahan akses tersebut. Seperti provider XL yang menyediakan kemudahan bagi para penggunanya dalam kebutuhan mengakses informasi. Tak heran bila sekarang ini terjadi eksodus dari provider yang lama ke provider yang memberikan layanan prima dalam akses data informasi seperti XL. XL memberikan kebutuhan yang tepat dalam industri telekomunikasi seluler, sehingga XL mampu meraup banyak pelanggan.

Kecenderungan masyarakat kita dalam mengakses internet, memang lebih mengarah ke media sosial. Sehingga pasar bisnis telekomunikasi di negeri ini tak bisa lepas dari hal tersebut. Penggunaan media sosial yang marak di negeri ini, akan sangat bermanfaat bila dikembangkan dalam ranah bisnis online. Sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat kita. Pertumbuhan ekonomi kita masih didominasi pada sektor ekonomi makro. Memang pertumbuhan ekonomi yang telah menyentuh angka 5,9% tersebut merupakan pencapaiaan yang baik. Namun angka tersebut masih bisa ditingkatkan melalui sektor ekonomi mikro. Yang salah satunya adalah industri ekonomi kreatif dengan basis online.

Beberapa waktu lalu, Usman Kansong, dewan redaksi Editorial Media Indonesia menyampaikan data bahwa hanya 15% saja masyarakat Indonesia yang mempunyai daya beli diatas 1 juta perbulan. Artinya angka tersebut belum sebanding dengan pencapaian Indonesia dalam hal pertumbuhan ekonomi secara umum. Kondisi ekonomi masyarakat kita masih didominasi kelas menengah kebawah. Sehingga bila pemerintah hendak melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi, akan lebih tepat jika fokus pada ekonomi mikro seperti halnya bisnis online. Bisnis online menjadi sarana efektif dalam percepatan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat kita.

Masyarakat kita dengan kebiasaan mengakses media sosial, menjadi modal utama dalam mengembangkan bisnis online. Mengingat bahwa infrastruktur telekomunikasi seluler di negeri ini sudah terbangun dengan baik. Yang perlu dilakukan pemerintah adalah edukasi bagi masyarakat dalam pendidikan literasi media sosial. Bila hal ini dapat dijalankan pemerintah, tentu akan mewujudkan kondisi positif bagi perekonomian masyarakat. Keuntungan bisnis online adalah dapat keluar dari alur konvensional bisnis pada umumnya. Salah satunya saja, bisnis online tidak mengharuskan adanya tempat usaha yang merupakan pos pengeluaran terbesar dalam bisnis secara umum. Melalui bisnis online, juga menciptakan efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam hal promosi maupun sirkulasi disribusi. Antara produsen dan konsumen tidak harus saling bertatap muka ketika melakukan transaksi.

Secara kultur masyarakat kita sudah siap menghadapi transformasi pola komunikasi ini. Jika pemerintah mampu memberikan pondasi struktural yang kokoh dalam industri ekonomi kreatif berbasis online ini, tentu akan menjadi gebrakan luar biasa dalam sektor perekonomian. Mengingat semua infrastruktur telah terbangun dengan baik, dan masyarakat pun mampu beradaptasi pada pola komunikasi global ini. Keanekaragaman komoditas di Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Ketika kita mampu men-sinergikannya bukan tak mungkin kita akan melampaui Inggris sebagai pemimpin pasar ekonomi kreatif saat ini.

Kesiapan fungsional antara kultural dan struktural yang dilakukan pemerintah dalam bidang telekomunikasi akan memberikan credit point dalam pertumbuhan ekonomi. Sehingga infrastruktur telekomunikasi selular yang baik seperti yang dibangun oleh XL ini akan memberikan manfaat yang lebih banyak bila didukung regulasi dalam upaya pengembangan industri ekonomi kreatif berbasis online. Semuanya merupakan peluang besar bagi kita dalam memanfaatkan momen ini. Bila kita bangun bersama – sama tentu kita akan mencapai cita – cita bersama yaitu mensejahterakan seluruh masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline