Lihat ke Halaman Asli

Fajar Hidayat

mahasiswa

Pentingnya Pertajam Literasi dalam Bermedia Sosial

Diperbarui: 8 Juni 2024   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia sebagai makhluk sosial, pada era kini atau era digitalisasi manusia semakin dipermudah dengan adanya media digital seperti media sosial. Media sosial ini merupakan sebuah perangkat atau alat digital elektronik berbasis internet seperti gedget dan komputer yang dimana alat tersebut dapat terhubung dengan jaringan internet untuk dapat menjangkau berbagai informasi didalamnya. Platfom media sosial ini dapat kita jumpai di komputer dan gedget seperti google, wa, youtube, instragram, twiter dll yang mana penggunaannya berbasis internet atau online.

Kehadiran media sosial telah membuat manusia Sebagai makhluk sosial semakin mudah dalam berinteraksi dengan orang lain dan menerima segala informasi seputar fenomena atau kejadian, berita melalui platfom digital tersebut dengan cepat. Media sosial telah menyuguhkan segala keterbukaan informasi terupdate dan memberikan akses kebebasan terhadap pengguna. Namun dalam kemudahannya tersebut, terdapat sebuah permasalahan jika kita menggunakan media Sosial dengan tidak bijak.

Informasi, berita dan konten-konten yang tersedia pada media sosial tidak sepenuhnya bisa dipercaya dan ditelan secara mentah-mentah begitu saja. Banyak konten-konten yang tersedia pada media sosial mengandung berita hoax yang diunggah oleh konten kreator dengan tujuan untuk mencari keuntungan pribadi. Disini sebagai pengguna media sosial kita harus dituntut untuk bijak, teliti atau selektif dan kritis.

Pada hal tersebut, banyak dari pengguna media sosial yang terjerumus oleh konten atau berita hoax. Alih-alih mencari sumber informasi yang falid dan benar, masyarakat yang tergiring oleh opini konten dan berita hoax tersebut, malah juga ikut serta menyuarakan komentar dan tanggapan tidak benar dan malah mengikuti opini yang salah dari konten tersebut.

Tidak hanya itu saja, fenomena lain dari pengguna media sosial yang kurang bijak yaitu soal pemahaman. pada berita atau konten dimedia sosial, tidak terlepas dari adanya sebuah bacaan atau video narasi. Banyak dari pengguna media sosial dalam memahami sebuah bacaan dari konten tersebut ataupun video yang berisi narasi kurang bisa menangkap dan mencerna isi atau maksud dari konten tersebut. Padahal dari konten atau berita tersebut sudah tertera caption atau penjelasan dengan jelas.

Dalam hal tersebut, dapat terlihat dan kita ketahui dari tanggapan pengguna medsos yang berada di kolom komentar dari konten tersebut yang berisikan komentar salah faham atau tanggapan yang tidak mencerminkan konteks dan maksud dari isi konten tersebut. Kejadian ini banyak kita jumpai dan temui pada platfom media sosial seperti diInstagram, Youtube, twiter, tiktok, facebook dan media sosial lainnya.

Disini tergambar bahwa orang-orang pengguna medsos begitu mudahnya terjerumus dan tergiring oleh opini atau konten dari berita hoax tersebut dan juga begitu kurang dalam pemahaman. Kita sebagai pengguna media sosial, tentu saja tidak bisa menghindri dari adanya konten atau berita hoax yang ada pada platfom media sosial kita. sebagai penghadangnya hanya kita yang bisa mengontrol dan meneliti dari konten tersebut dengan mempertajam literasi.

Literasi tidak hanya sekedar membaca saja, namun harus dipertajam. Maksud dipertajam ini yaitu dengan banyak membaca disertai memahami secara sungguh-sungguh dari sebuah isi bacaan. Pertajam literasi harus ditingkatkan guna meningkatkan kualitas atau value diri kita . Hal ini akan selaras pada kemampuan kita untuk berfikir kritis (critical thinking), selektif dan bijak dalam menyikapi atau menanggapi dan mencerna semua isi konten dimedsos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline