Lihat ke Halaman Asli

Fajar Dwi Cahyo

"Hamba Amatir"

Puisi | Tentang Syukurku

Diperbarui: 17 Desember 2020   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Inspirasipagi.id

Ketika matahari mulai sembunyi..
Segala kisah anak seorang petani yang sedang berevolusi merangkai sebuah puisi..
Perihal rasa meliuk-liuk di riak  ramu yang belum purna teraduk hingga mataku kadang tertunduk..
Aku Melangitkan do'a dan harapan  sebagai hamba kepada sang maha maha pencipta..
Mengungkapkan tanda baca seirama kumparan kumparan dosa..
Bersuara dalam kelu yang entah sampai kapan akan menjadi buaian semoga..
Tentang syukurku yang meluruh pada tuan dan Tuhan..
Adakah singgasana yang tersisa untuk ku ?
Hati ini serasa iri dan dengki..
Melihat suratan kisah tentang segala kesombongan diri..
Aku memilih bersembunyi di balik do'a, menjadikan air mata sebagai pirsawan perihal rasa..
Bentangan sajadah ku mengambil peran, semoga rasa syukur ku dipertahankan oleh Tuhan..  Amin

Lamongan, Desember 2020 

Fajar Dwi Cahyo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline