Catatan Penting : Informasi dan analisis ini bukan menjelekkan retailer, tapi adalah informasi sederhana untuk konsumen cerdas.
[caption caption="Ilustrasi Promosi Tebus Murah yang digencar oleh minimarket di Indonesia, menggunakan sistem rambu lalu lintas sesuai implementasi Peraturan Menhub No. 13/2014. Sumber : Minimarket."][/caption]
Di sekitar rumah saya di Bojong Menteng, Bekasi, program tebus murah mulai bermunculan di 2 minimarket dengan kompetisi tertinggi di Indonesia.
Ya, Indomaret dan Alfamart. 2 minimarket dengan tingkat kompetensi, franchising dan target pasar yang tinggi di Indonesia menerapkan strategi Tebus Murah.
Lalu bagaimana dengan 7-11, Family Mart dan Circle-K? Untuk saat ini minimarket yang bersangkutan belum menerapkan strategi ini. Target pasarnya, berbeda.
Indomaret dan Alfamart target pasarnya adalah ibu rumah tangga.
7-11/Family Mart/Circle-K dan sejenisnya targetnya [caption caption="Ilustrasi Promosi Tebus Murah yang digencar oleh minimarket di Indonesia, menggunakan sistem rambu lalu lintas sesuai Peraturan Menhub No. 13/2014. Sumber : Minimarket."][/caption]adalah anak-anak remaja, pekerja usia (18-30 tahun) dan eksekutif muda.
Strategi Dasar
Sistem mekanismenya sama, konsumen wajib membeli atau membayar produk atau jasa tertentu dan menyatukan produk “Tebus Murah” dalam satu transaksi.
Indomaret menerapkan strategi membayar produk “Tebus Murah” sesukanya, kecuali transaksi jasa/angsuran/tagihan. Sedangkan Alfamart menerapkan strategi membayar produk “Tebus Murah” dengan denominasi Rp. 500.
Produk “Tebus Murah” kurang lebih sama. Yaitu minyak goreng dan/atau produk private label yang tercantum melalui media promosi, baik melalui brosur atau spanduk minimarket yang bersangkutan.
Bagaimana perbedaannya?
Dalam analisis saya sebagai komentator amatir, berikut mekanismenya (koreksi jika salah).