Membaca buku bagi anak usia dini memberikan banyak manfaat untuk perkembangan otak dan kemampuan literasinya. Peran orangtua sangatlah penting untuk menumbuhkan minat membaca bagi anak. Tantangan gawai yang lebih menarik minat anak dibandingkan buku menjadikan orangtua perlu berusaha menumbuhkan minat baca pada anak usia dini. Menurut Dr. Flannery "Membaca secara teratur dengan anak kecil merangsang pola perkembangan otak yang optimal, yang membantu membangun jalur yang kuat di otak dan pada gilirannya membangun keterampilan bahasa, literasi, dan sosial-emosional yang dapat memiliki manfaat kesehatan seumur hidup. "Diantara manfaat membaca buku bagi anak usia dini yaitu : Mengembangkan kemampuan berpikir simbolik, Memberikan pemahaman antara fantasi dan kenyataan, Memudahkan penguasaan keterampilan membaca, Mengembangkan pemahaman nilai moral, Memberikan kegembiraan. Ada beberapa tahapan-tahapan perkembangan membaca anak usia dini yaitu:
1. Magical Stage/Tahap Fantasi.
Anak akan menjadikan buku sebagai media mainan yang menyenangkan. Anak menggunakan buku untuk bermain dengan temannya, melihat, membalik halaman buku, juga membawa buku kesukaannya ke sana kemari.
2. Self concept stage atau tahap pembentukan konsep diri.
Anak sudah mulai terlibat dalam kegiatan membaca dengan berpura-pura membaca buku dan memahami gambar berdasarkan pengalaman yang diperoleh. Anak juga akan menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan tulisan yang ada di dalam buku.
3. Bridging reading stage atau tahap membaca gambar.
Anak mulai tumbuh kesadaran akan tulisan dalam buku dan menemukan kata yang pernah ditemui sebelumnya, anak juga sudah mulai mengenal huruf abjad.
4.Take off reader stage atau tahap pengenalan bacaan.
Anak mulai tertarik pada bacaan, dapat mengingat tulisan dalam konteks tertentu, berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan, serta membaca berbagai tanda, misal: papan iklan, kotak susu, rambu lalu lintas, dan lain-lain.
5. Independent reader stage atau tahap membaca lancar.
Anak sudah dapat membaca tulisan dengan lancar tanpa dampingan dari orang terdekat. Bahkan anak juga mampu memahami dan berpikir kritis terhadap hasil pengalaman membacanya.