Hari ini, masyarakat peladang di Kalimantan Barat mengecam pernyataan Wiranto yang menuduh mereka sebagai penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tuduhan ini disampaikan Wiranto saat menggelar konpres pada Jumat,13/09.
Kecaman warga ini mengacu pada screenshoot laman media online vivanews.com yang menampilkan pernyataan Wiranto soal karhutla seolah-olah disebabkan oleh peladang saja.
Pemberitaan dari vivanews.com ini agak berbeda dengan kompas.com dan detik.com yang juga meliput peristiwa yang sama. Baik Kompas maupun Detik menampilkan konpres Wirato tanpa ada tendensi menyudutkan para pedagang sebagai penyebab karhutla.
Kedua media ini mirip dalam judul maupun isi berita. Isi beritanya tidak mengindikasikan tudingan bahwa karhutla disebabkan hanya oleh peladang sebagai penyebab tunggal, tetapi juga korporasi baik HTI maupun HPH.
Pertanyaannya: manakah berita tentang konpres Wiranto yang paling akurat dan bisa dipercaya dari kertiga media arus utama ini? Vivanews-kah? Atau kompas dan detik?
Jika diukur dari reaksi masyarakat peladang baik dalam percakapan di dunia nyata maupun di jagad maya, mereka lebih percaya terhadap pemberitaan vivanews.com. Akibatnya, Wiranto dikecam oleh masyarakat peladang.
Selain itu, kecaman juga bermunculan dari ormas dan LSM seperti: PMKRI Pontianak; Perhimpunan Peladang; Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih; dan WALHI. Mereka membantah tudingan Wiranto selaku Menkopolhukam dan mendesaknya meminta maaf kepada para peladang tradisional atas pernyataannya seperti yang dilansir oleh media daring vivanews.com.
Oleh karena itu, Pak Wiranto perlu memberikan klarifikasi ulang atas pernyataannya: apakah sesuai dengan yang diberitakan vivanews.com yang kemudian memicu kecaman masyarakat ataukah seperti yang dirilis kompas.com dan detik.com? Penting untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat agar informasi yang ditangkap publik lebih utuh dan tidak bias.
Secara pribadi, saya pun tidak setuju jika pernyataan Wiranto hanya seperti yang diberitakan vivanews.com mengingat kementerian KLH dan Gubernur Kalbar sudah menyampaikan juga ada banyak perusahan HTI baik asing maupun lokal yang telah disegel oleh karena menjadi penyebab Karhutla.
Jika klarifikasi Wiranto lebih sesuai dengan pemberitaan Kompas dan Detik, maka Vivanews harus mempertanggungjawabkan etika jurnalismenya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H