Lihat ke Halaman Asli

Fajar

PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

Bebaskan Saja Pelaku Cebongan karena Mereka Kebal Hukum

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para anggota Kopasus yang merangsek masuk penjara negara secara paksa dan menghabisi para tahanan memang pantas digelar ksatria. Mereka adalah pahlawan yang memberantas premanisme di dalam penjara. Sehingga aksi mereka memang tidak bisa dikatakan terencana karena spontanitas semata, tanpa garis komando, masing-masing bertindak tanpa dikoordinir: ada yang mengambil senjata, menyewa mobil, dan tiba-tiba saja terkumpul dan berangkat menuju lokasi, menghabisi preman, mencuri dan membuang CCTV Lapas/menghilangkan jejak. Semuanya memang berlangsung spontan tanpa ada koordinasi yang mengindikasikan bahwa apa yang mereka lakukan terencana.

Karena itu, mereka memang lebih pantas DIBEBASKAN SAJA karena apa yang mereka lakukan bukanlah sebuah kejahatan melainkan berjasa dalam memerangi premanisme dalam penjara. Desakan dan dukungan masyarakat bagi para pahlawan ini mau mengatakan bahwa mereka secara FAKTUAL tidak bersalah. Apa yang mereka lakukan adalah sebuah HAL YANG WAJAR.

Apa sih artinya preman-preman itu? Daripada mereka bebas dan beraksi lagi di luar penjara, sebaiknya dihabisi saja di dalam penjara. Hak mereka untuk mendapatkan perlakuan yang sama di depan hukum tidak perlu diindahkan, toh mereka hanyalah preman/sampah masyarakat.

Oleh karena Kopassus yang melakukan pembantaian di dalam penjara diapresiasi sebagai ksatria yang membantai preman tak berdaya yang telah ditahan negara dianggap sebagai pahlawan, maka mereka adalah manusia-manusia KEBAL HUKUM. Karena kebal hukum dan mengatasi hukum, maka mereka seharunya tidak perlu ditahan dan diadili, apalagi diberi hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka.

Dengan demikian, bubarkan saja negara ini, pecat semua aparat hukum, karena ada yang melampui hukum yakni Kopassus. Mereka lebih besar dari hukum, dari negara, sehingga biarkanlah hanya mereka yang menjadi hukum, hakim, pengadilan, dan eksekutornya.

Asyik juga kalau Indonesia hidup dengan hukum rimba saja, tanpa aparat penegak hukum, tanpa institusi negara karena siapa pun bisa main hakim atas hukum.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline