Sore tadi seorang ibu bertanya: "Siapa wakil presiden kita sekarang?" "Ahok ya?"
Sambil kebingungan aku menjawab: "Masa ibu tidak tahu?" "Kog bisa bilang Ahok wakil presiden RI yang sekarang?"
"Iya soalnya yang sering muncul di berita kan Ahok," lanjut ibu itu.
Awalnya kukira ibu itu sedang iseng saja, tetapi memandang wajah lugunya aku pun menjawab: "Pak Budiono namanya bu, wakil presiden kita. Kalau Ahok itu wakil gubernur DKI bu, wakilnya Pak Jokowi.
"Oh, soalnya Ahok lebih sering muncul di TV daripada Budiono, makanya saya kira Ahok wakil presidennya," lanjut ibu tersebut sambil ngeloyor pergi.
Sepeninggal ibu iseng tersebut, dalam benak mulai muncul analisis. Benar juga ya, polularitas Ahok sebagai wakil gubernur DKI jauh lebih tinggi dibandingkan popularitas wakil presiden. Jarang sekali gaung kerjaan Pak Budiono selaku Wapres diberitakan di media, sampai-sampai saya sendiri pun gak merasa apakah mempunyai seorang wakil presiden atau tidak.
Mungkin Pak Budiono lebih suka bekerja di belakang layar dan malas tenar, sehingga jarang tampil di media cetak atau TV. Mungkin saja beliau memiliki jiwa pekerja keras tanpa mau diketahui rakyat Indonesia apa yang ia kerjakan sehari-hari. Atau bisa jadi, saya yang jarang mengikuti berita sehingga kiprah Pak Budiono sebagai Wapres kurang diikuti dengan baik. Bisa juga pak Budiono memang hanya menjadi ban serep saja, sehingga jarang tampil berhubung presidennya lebih aktif tampil di media.
Hal ini justru berbeda dengan Ahok yang sama-sama aktif seperti Jokowi. Sehingga saking aktifnya Ahok sebagai wakil Gubernur DKI, dia pun dikira Wapres RI.
Minta maaf Pak Budiono, jika tidak semua rakyat mengenalmu sebagai wakil presiden RI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H