Lihat ke Halaman Asli

Fajar

PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

Omongan Mega dan Puan Hanyalah Manuver Politik Saja

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir ini, tekanan lawan politik terhadap peluang pencaprean Jokowi pada 2014 mendatang sudah mulai muncul secara terang-terangan. Usaha penjegalan Jokowi melalui berbagai opini yang 'mengaburkan' esensi popularitas Jokowi yang seolah tidak berjalan lurus dengan prestasi kerjanya telah mulai dilancarkan oleh para politisi. Jokowi kian menjadi sasaran tembak.

Di satu sisi, untuk seorang Jokowi sendiri tentu tidak ada masalah. Dia selalu terlihat santai menanggapi tudingan miring terhadapnya. Karena dia tahu, tugasnya sebagai pemimpin ya kerja dan kerja untuk rakyat. Silahkan rakyat sendirilah yang menilai apa yang dia lakukan. Jadi kritikan apa pun, termasuk yang tanpa dasar sekalipun dilihatnya sebagai masukan berguna untuk memacu semangat kerjanya.

Di sisi lain, jika publik semakin diyakinkan bahwa Jokowi pasti akan dicapreskan oleh PDIP pada 2014 mengingat tidak ada yang jauh lebih mumpuni dari Jokowi untuk PDIP saat ini, maka akan memperlemah dukungan publik terhadap kinerjanya membenahi Jakarta saat ini. Karena tidak semua warga Jakarta menginginkan Jokowi capres pada 2014. Hal ini bisa menjadi blunder tersendiri bagi Jokowi yang dapat menurunkan elektabilitasnya pada masa-masa menjelang pencapresan.

Hal ini tentu tidak luput dari pengamatan  Megawati dan kader-kader PDIP seluruhnya. Meskipin Jokowi sebagai capres PDIP 2014 sudah ada dalam benak mereka. Mereka tidak ingin membuka kotak pandora pencapresan Jokowi pada saat ini. Jika mungkin, Megawati dan kader-kader PDIP lainnya akan berusaha menjauhkan konsentrasi masyarakat pada wacana pencapresan Jokowi untuk saat ini. Caranya, memberikan pernyataan-pernyataan politis yang seolah-olah menegaskan tetapi tidak eksplisit bahwa Jokowi tidak diperhitungkan sebagai capres PDIP pada 2014 mendatang.

Dalam konteks inilah, saya secara pribadi mencoba memahami pernyataan-pernyataan Puan Maharani: "lupakan saja Jokowi" atau pernyataan Megawati bahwa "harus ada lagi presiden wanita" yang seolah-olah mau mengarahkan publik kepada diri Puan Maharani. Biarkan saja Puan menjadi sasaran tembak terkait bursa capres 2014 untuk saat ini, sehingga perhatian publik terhadap pencapresan Jokowi dialihkan untuk mengurangi resistensi lawan-lawan politik terhadapnya.

Keyakinan ini bersumber pada kenyataan bahwa pencapresan Jokowi sudah merupakan keniscayaan bagi PDIP. PDIP tidak mampu lagi berkelit dari kehendak masyarakat Indonesia yang kian hari kian masif terhadap pencapresan Jokowi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline