Tahukah kita rahasia kehidupan rayap? Rayap adalah binatang kecil yang hidup di dalam tanah, mempunyai kerajaan yang teratur, dengan pembagian tugas yang jelas, ada yang didaulat sebagai ratu, ada pekerja dengan tingkat hirarki yang berbeda. Mereka selalu bertindak bersama-sama untuk menimbulkan kerusakan dari dalam dari sebatang pohon atau bahkan sebuah gedung yang kokoh kuat.
Ketika masih tinggal di desa, saya pernah menemukan sebatang pohon tumbang di tengah hutan. Dengan penuh suka cita karena telah menemukan sumber kayu api, saya mendekati pohon tersebut. Maksud saya adalah memotong pohon tersebut menjadi beberapa potongan untuk dikampak. Apa yang terjadi? Ketika kampak di ayunkan pecahlah pohon tersebut dan berhamburannlah rayap-rayap dan serbuk-serbuk kayu dari dalamnya. Kayu tersebut telah dimakan rayap di bagian dalamnya, meski di permukaannya masih kelihatan utuh, kokoh, dan mulus kulitnya.
Di Sanfransisko ada gedung tertua yang bernama Mision Dolores yang didirikan pada tahun 1791 yang mampu bertahan ketika diguncang empat kali gempa bumi besar termasuk gempa yang paling dahsyat pada tahun 1906 yang meratakan kota San Fransisko. Ironisnya, gedung ini malah nyaris roboh pada tahun 1990 karena digerogoti rayap.
Apa yang mau dikatakan dengan kisah tentang rayap ini? kerusakan dari dalam jauh lebih menakutkan karena sekilas tidak tampak, tetapi di bagian dalam sesungguhnya rapuh dan keropos.
Hal ini mengingatkan kita akan kisah Samson dalam Kitab Suci. Ia terkenal karena gagah perkasa. Ia pernah membunuh singa dengan tangan kosong, dan berkali-kali seorang diri mengalahkan musuh bangsanya. Tragisnya, ia justru terkulai lemas karena bujuk rayu seorang wanita elita bernama Delila, yang tidak lain adalah mata-mata musuh. Semua kita tahu bahwa Samson jatuh setelah membeberkan rahasia sumber kekuatannya ketika terbuai dalam pelukan dan pangkuan Delila.
Masing-masing kita juga rentan terhadap kecenderungan serupa. Kita mungkin gigih dan dengan segala daya mengatasi kegagalan prestasi atau urusan ekonomi mikro maupun makro, bencana alam, dll, yang berasal dari luar. Namun, apakah kita gigih pula mengatasi hawa nafsu, amarah, iri hati, kesombongan, atau kelemahan lain yang merong-rong kehidupan kita dari dalam bak rayap-rayap nakal?
Karena itu, perkuatlah diri dari dalam dengan membangun kehidupan rohani yang kokoh. Karena landasan hidup kita sesungguhnya adalah kehidupan rohani, kehidupan doa. Orang yang hidup rohaninya mantap, kuat, dan mendalam pasti akan ditopang untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diri yang mengeroposkan diri secara perlahan-lahan dari dalam.
Tahukah kita rahasia kehidupan rayap? Rayap adalah binatang kecil yang hidup di dalam tanah, mempunyai kerajaan yang teratur, dengan pembagian tugas yang jelas, ada yang didaulat sebagai ratu, ada pekerja dengan tingkat hirarki yang berbeda. Mereka selalu bertindak bersama-sama untuk menimbulkan kerusakan dari dalam dari sebatang pohon atau bahkan sebuah gedung yang kokoh kuat.
Di San Fransisko ada gedung tertua yang bernama Mision Dolores yang didirikan pada tahun 1791 yang mampu bertahan ketika diguncang empat kali gempa bumi besar, termasuk gempa yang paling dahsyat pada tahun 1906 yang meratakan kota San Fransisko. Ironisnya, gedung ini malah nyaris roboh pada tahun 1990 karena digerogoti rayap.
Apa yang mau dikatakan dengan kisah tentang rayap ini? kerusakan dari dalam jauh lebih menakutkan karena sekilas tidak tampak, tetapi di bagian dalam sesungguhnya rapuh dan keropos.
Hal ini mengingatkan kita akan kisah Samson dalam Kitab Suci. Ia terkenal karena gagah perkasa. Ia pernah membunuh singa dengan tangan kosong, dan berkali-kali seorang diri mengalahkan musuh bangsanya. Tragisnya, ia justru terkulai lemas karena bujuk rayu seorang wanita jelita bernama Delila, yang tidak lain adalah mata-mata musuh. Semua kita tahu bahwa Samson jatuh setelah membeberkan rahasia sumber kekuatannya ketika terbuai dalam pelukan di atas pangkuan Delila.
Masing-masing kita juga rentan terhadap kecenderungan serupa. Kita mungkin gigih dan dengan segala daya mengatasi kegagalan prestasi atau urusan ekonomi mikro maupun makro, bencana alam, dll, yang berasal dari luar. Namun, apakah kita gigih pula mengatasi hawa nafsu, amarah, iri hati, kesombongan, atau kelemahan lain yang merongrong kehidupan kita dari dalam bak rayap-rayap nakal?
Karena itu, perkuatlah diri dari dalam dengan membangun kehidupan rohani yang kokoh. Karena landasan hidup kita sesungguhnya adalah kehidupan rohani, kehidupan doa. Orang yang hidup rohaninya mantap, kuat, dan mendalam pasti akan ditopang untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diri yang mengeroposkan diri secara perlahan-lahan dari dalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H