Lihat ke Halaman Asli

Fajar

PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

Pelukanmu Mengubah Duniaku

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1341246061223936857

[caption id="attachment_186013" align="aligncenter" width="583" caption="Dalam Gendongan Tanganmu, Aku Berbagaia karena Bertumbuh dalam Kelimpahan Cinta (dokpri)"][/caption]

Kaum wanita sering berada di balik layar dalam sebuah lakon di pentas kehidupan. Meski di balik layar bukan berarti kehadiran mereka menjadi tidak berarti. Justru dalam diam, dari balik layar mereka memainkan peran sentral bagi kehidupan, menjadi ibu bagi segala yang hidup. Ada wanita ada denyut kehidupan.

[caption id="attachment_186014" align="aligncenter" width="583" caption="Dalam Pelukankmu Aku Merasa Aman"]

13412463021586390556

[/caption]

Aku selalu mengingat pesan ibu ketika aku mulai beranjak remaja: "Nak, jangan pernah mengasari apalagi mempermainkan wanita. Mengasari mereka berarti mengasari ibu yang telah mengandung, melahirkan, dan menggendong, dan membesarkanmu dalam kelembutan."

[caption id="attachment_186016" align="aligncenter" width="583" caption="Dari Balik Ketiaku, Aku Mulai Berani Menatap Dunia di Sekitarku (dokpri)"]

1341246553630665712

[/caption]

Pesan sederhana ini terus membekas di sanubariku. Karena itu, aku selalu heran mengapa kaum wanita sering dijadikan "objek penderita" oleh sebagian kaum pria yang dilahirkan dan pernah digendong oleh  tangan-tangan lembut wanita? Mengapa masih ada pria yang mengasari pasangan wanitanya, rekan kerja wanitanya, atau teman wanitanya? Padahal mereka pernah merasakan kedamaian cinta dalam pelukan, rangkulan, dan gendongan tangan-tangan wanita nan lembut? Apakah tidak pernah tersisa sedikit pun di memori mereka kenangan akan dada yang telah memberikan rasa aman pada masa kanak-kanak mereka? Tangan penuh cinta yang melap air mata dari mata mereka atau yang memeras ingus yang keluar dari hidung mereka? Tangan yang telah menyuapi makan ke dalam mulutnya dengan penuh cinta? Tangan yang memeluk mereka dalam kepastian bahwa ada yang rela menukar nyawahnya demi cinta kepada mereka?

[caption id="attachment_186017" align="aligncenter" width="583" caption="Pelukanmu adalah Segalanya Bagiku"]

13412467691838125398

[/caption]

Pesan sederhana ibuku selalu menjadi refrein dalam hidupku untuk bagaimana bersikap yang tepat kepada kaum hawa, kaum yang selaludianggap lemah, rapuh, dan rawan diekspoloitasi oleh kultur yang mengagungkan kekuatan, kepriaan, dan keperkasaan.

Padahal jika mau jujur, kelembutan, kehalusan budi, dan cinta yang hanya memberi tanpa menuntut balas dari kaum ibu adalah tanda kekuatan dan kerperkasaan yang mengubah wajah dunia yang penuh dengan kekerasan, balas dendam, dan dominasi.

Tangan mereka diciptakan untuk menakhlukan kebencian dan balas dendam dengan kehalusan budi dan cinta yang memaafkan. Tangan mereka dijadikan untuk mengapus air mata nestapa dunia lantaran perang dan ketidakadilan oleh egoisme kultur yang mengedepankan "adu kekuatan."

[caption id="attachment_186019" align="aligncenter" width="583" caption="Aku Bangga Punya Tangan Mama Yang Menggendong & Menyuapiku Makan (dokpri)"]

1341247092260963236

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline