Lihat ke Halaman Asli

Fajar

PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

Hikmah Di Balik Kenaikan BBM

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13328308601820089193

[caption id="attachment_168621" align="aligncenter" width="333" caption="Elu makin gendut, gw makin kempes nih!!!"][/caption]

Naiknya BBM.....

  1. Membuat orang lebih berhemat: menggunakan kendaraan pribadi apabila penting dan mendesak. Akibatnya, motor dan mobil banyak diparkir dan lebih awet.
  2. Sepeda pancal laris-manis, sehingga tidak perlu diet dan fitnes
  3. Masyarakat menjadi lebih sehat karena makin banyak yang suka berjalan kaki atau bersepeda
  4. Harga-harga melambung tinggi, rakyat makin rajin bekerja dan kreatif, sehingga produktifitas    masyarakat meningkat. (yang malas akan putus asa lalu mencuri atau bunuh diri)
  5. Angka kemiskinan bakalan menurun karena yang miskin, malas, dan putus asa akan bunuh  diri (apalagi bareng-bareng sekeluarga)
  6. Demontrasi besar-besaran bakalan terjadi dan menjadi pemberitaan sehingga kasus-kasus yang selama ini menjadi TOP News tenggelam. Hikmahnya: rakyat tidak bosan nonton dan baca berita tentang  partai yang selalu jadi topik pembicaraan selama ini.
  7. Makin banyak kasus penimbunan BBM, sehingga aparat mempunyai tambahan pekerjaan
  8. Singkatnya, pemerintah mau mengajarkan hidup sederhana bagi masyarakatnya yang memang sudah miskin dan sederhana.  Sementara itu, ...
  9. Kendaraan plat merah terus berkeliaran di luar jam kantor, lampu-lampu  kantor dinas terus menyala siang malam.
  10. Para pejabat yang berwenang dalam alokasi BLT tersenyum gembira, karena ada peluang untuk penghasilan tambahan
  11. Orang kaya dan pejabat makin berjaya, kaum jelata makin melarat
  12. Lama-kelamaan, yang bertahan hidup di negeri ini hanya orang kaya
  13. Indonesia akan dikenal negara dengan semua penduduknya adalah orang kaya

Dan akupun bangga karena betapa bijaksananya para pemimpinku dan betapa sempitnya pikiran mereka yang tidak mendukungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline