Uang merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua manusia dimuka bumi ini, tetapi tak semua manusia dapat memanfaatkan uang dengan bijak, banyak manusia yang tidak mengerti bagaimana cara menggunakan uang sebaik mungkin sehingga banyak yang menghambur-hamburkan uang begitu saja. Uang dapat membuat seseorang luput dalam kesenangan baik mereka sudah tua ataupun masih muda. Khususnya sebagai anak yang masih dibiayai kehidupannya oleh orang tua harus bisa menghargai bagaimana jerih payah dan kerja keras orang tua dalam mendapatkan uang untuk memenuhi segala kehidupan kamu, termasuk yang berkaitan dengan pendidikan kamu.
Setelah lulus dari sekolah menengah atas atau pun kejuruan kita dihadapkan pada pilihan untuk masa depan kita seperti hendak melanjutkan pendidikan kuliah atau bekerja. Setiap pilihan yang kita ambil tentunya memiliki kelebihan serta kekurangan nya masing-masing, misalnya lokasi universitas atau pekerjaan yang kita dapatkan tidak berada satu kota dengan kita sehingga mau tidak mau harus merantau atau pergi dari kota demi masa depan dan cita-cita kita.
Kita sebagai generasi milenial yang pergi merantau untuk melanjutkan pendidikan dan berpisah dengan orang tua tentunya akan mengalami kesulitan diawal dalam mengatur keuangan kita karena kita yang dulunya hidup nyaman dan diurus segala sesuatunya oleh kedua orang tua harus terpaksa pindah dan mengurus diri kita sendiri dalam segala hal. Kita akan selalu merasa kurang dengan keuangan kita sendiri yang bahkan kita tidak tau entah kemana perginya uang saku kiriman dari orang tua kita. Ketika dalam situasi ini kita ditutut untuk pintar dan terampil dalam pemasukan dan pengeluaran kita, harus mampu mengontrol agar keuangan kita cukup sampai bulan depan.
Bagaimana Manajemen Keuangan yang Baik Bagi Mahasiswa Perantau?
Cara yang paling baik dalam mengatur keuangan yaitu kamu harus menahan diri kita untuk tidak mengikuti hawa nafsu, tergiur akan promo-promo yang membuat kamu terlalu boros dan membeli barang diluar kebutuhan. Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan agar kamu lebih cermat dan terampil dalam mengelola keuangan kamu.
1.) Mengubah pola pikir / mindset
Yang pertama yaitu, kita harus mengubah pola pikir kita dari yang sebelumnya hanya memikirkan kesenangan ketika memiliki uang karena segala sesuatu kita sudah diurus oleh kedua orang tua menjadi pola pikir lebih dewasa. Biasanya mahasiswa perantau diberikan uang saku tiap bulan untuk memenuhi kebutuhan. Namun banyak yang menggunakannya sebatas hanya untuk jajan saja, ini adalah pola pikir yang salah, orang tua memberikan uang saku kepada kamu dengan tujuan agar kamu lebih pandai mengelolanya, sehingga dalam keadaan mendesak kamu bisa mengatasinya sendiri tanpa perlu menunggu bantuan orang tua.
2.) Buat catatan perencanaan keuangan
Agar uang saku yang diberikan orang tuamu terkontrol, buatlah pembukuan atau pendataan yang berisi perencanaan, pemasukan, dan pengeluaran uang kamu, sehingga tidak akan terjadi kekurangan ekonomi. Dengan membuat catatan perencanaan keuangan, kamu tidak akan bingung kemana perginya uang kamu dan akan kamu apakan uang kamu, karena semuanya sudah tercatat didalam catatan perencanaan keuangan yang kamu buat untuk menunjang kehidupan kamu selama menempuh pendidikan yang jauh dari orang tua.
3.) Buat pengelompokkan kebutuhan
Pengelompokkan kebutuhan berguna bagimu untuk mengetahui apa saja yang diutamakan (prioritas) dan apa saja yang hanya kamu inginkan untuk kebutuhan dan bersenang-senang. Kamu bisa mengelompokkan kebutuhan kamu dalam 3 kelompok yaitu, Kelompok Primer atau yang terpenting adalah kebutuhan yang sangat wajib kamu pernuhi pertama kali sebelum dibagi ke lainnnya.