Lihat ke Halaman Asli

Keharmonisan

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernikahanmerupakan suatu ikatan lahir bati antara laki-laki dan perempua untuk hidup bersama dan suatu rumh tangga dan keturunan yang dilaksanakan menurut ketentuan syariat Islam.

Nikah berasal dari “nakaha” yang artinya menggabungkan, mengumpulkan, atau menjodohkan.

Terbentuknya keluarga berawal dari sebuah pernikahan. Keluarga adalah sesuatu yang bernilai sangat penting. Keluarga selalu menjadi alasan kebanyakan orang untuk meninggalkan semua aktifitas yang sedang dilakukan. Ayah,ibu dan anak itulah keluarga inti.

Keharmonisan sangatlah penting dalam sebuah keluarga tanpa adanya sebuah keharmonisan akan menimbulkan beberapa dampak buruk. Perceraian misalnya akan membawa dampak buruk bagi si anak. Kemungkinan besar dia akan memberontak dan melakukan penyimpangan. Entah penyimpangan yang bersifat merusak fisiknya sendiri, berubah sikapnya, atau bahkan melakukan hal hal konyol yang tidak masuk akal. Hal ini disebabkan karena si anak akan selalu merasa kurang bahagia. Dia akan selalu merasa tertekan. Ditambah hukuman sosial yang mana akan menjadi sebuah aib jika terjadi sebuah perceraian.

Pentingnya keharmonisan yang membawa dampak baik bagi si anak adalah si anak akan selalu merasa nyaman dan tentram. Dimana si anak akan selalu merasa bahagia dan merasa dilindungi. Sehingga anak akan melakukan hal yang cenderung negatif pun akan berfikir berulang kali karena memiliki kedua orang tua yang sangat baik yang menyayanginya. Ia akan merasa takut mengecewakan kedua orang tuanya. Maka dari itu ia akan cenderung melakukan hal baik serta karena dia selalu merasa bahagia sudah cukup dengan perhatian yang sangar banyak.

Keharmonisan bisa dibentuk karena komunikasi. Seringnya melakukan komunikasi akan mengurangi salah paham. Komunikasi juga menimbulkan banyak kemistri yang mana akan timbul kecocokan dan mulai mengerti satu sama lain. Kesalahpahaman yang terjadi akan segera terselesaikan karena seringnya komunikasi yang baik.

Adanya saling mengerti termasuk faktor yang menyebabkan keharmonisan dalam keluarga. Antara Ayah dengan Ibu, antara Ayah dengan anak, antara Ibu dengan anak, antara anak dengan anak. Apabila salah satu merasa tertekan tidaklah seharusnya dihadapi dengan emosi. Mencoba memahami dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi menghambat sebuah pertengkaran.

Memberi perhatian antar anggota keluarga. Sekedar berkumpul bersama, bercerita dan bercerita, entah dalam rumah atau pergi keluar bersama adalah faktor yang sangat penting. Sekedar bertanya tentang pekerjaan, sekolah membahas sesuatu yang menjadi topik terhangat sekalipun. Memberikan perhatian yang terus menerus akan terbentuk sebuah keharmonisan dalam keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline