Lihat ke Halaman Asli

Fajar Auliaputra

Creative content and design

Seberapa Bahaya Gula bagi Tubuh Manusia, Jika Dikonsumsi Secara Berlebihan?

Diperbarui: 11 Juni 2024   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels.com/Photo by Pixabay 

Gula telah menjadi bagian tak terpisahkan dari diet modern, seringkali tersembunyi dalam berbagai makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari. Namun, peningkatan konsumsi gula telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, menimbulkan pertanyaan penting: seberapa bahaya gula bagi tubuh kita?

Pertama-tama, gula berlebih dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Gula, terutama dalam bentuk fruktosa, dapat meningkatkan lemak visceral, jenis lemak yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Selain itu, gula dapat memicu resistensi insulin, langkah awal menuju diabetes tipe 2. Ketika tubuh terus-menerus terpapar gula tinggi, sel-sel menjadi kurang responsif terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah.

Selanjutnya, konsumsi gula yang tinggi juga dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular. Studi menunjukkan bahwa diet tinggi gula dapat meningkatkan tekanan darah, trigliserida, dan faktor risiko aterosklerosis lainnya. Ini berarti bahwa pembuluh darah dapat menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan penyumbatan, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Kesehatan gigi juga terancam oleh konsumsi gula yang berlebihan. Bakteri dalam mulut memetabolisme gula menjadi asam, yang dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan karies. Selain itu, gula juga dapat mempengaruhi kesehatan mental. Fluktuasi kadar gula darah yang cepat dapat mempengaruhi suasana hati, menyebabkan perubahan mood yang cepat dan bahkan depresi.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua gula sama. Gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran memiliki dampak yang berbeda dibandingkan dengan gula tambahan yang ditemukan dalam makanan olahan. Gula alami datang dengan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat, sedangkan gula tambahan sering kali tidak memiliki nilai nutrisi dan hanya menambah kalori kosong.

Untuk mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan gula, disarankan untuk membatasi konsumsi gula tambahan dan lebih memilih makanan utuh yang kaya nutrisi. Membaca label nutrisi dengan cermat dan menyadari berbagai nama gula yang digunakan dalam produk dapat membantu mengidentifikasi dan mengurangi gula tersembunyi dalam diet kita.

Secara keseluruhan, gula memiliki potensi bahaya yang signifikan bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Kesadaran dan pilihan diet yang bijaksana adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang kita. Dengan mengurangi asupan gula, kita dapat mengambil langkah penting menuju gaya hidup yang lebih sehat dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang dapat dihindari.

Sumber:

Klikdokter 

doktersehat

Kemenkes

Liputan6




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline