Judul Buku : Teori Komunikasi Individu Hingga Massa
Pengarang : Morissan, Ph.D.
Penerbit : Prenada media
Tebal buku : 552 Halaman
Harga buku : 100 ribu rupiah
Teori Komunikasi Individu Hingga Massa dikemas dalam satu buku yang diterbitkan oleh Prenada Media karya Morissan, Ph.D. adalah sebuah karya yang memberikan wawasan mendalam mengenai teori-teori komunikasi dari perspektif individu hingga massa.
Buku ini mengajak bagaimana kita memahami teori komunikasi yang sudah sejak lama orang tertarik mempelajari bagaimana manusia berinteraksi satu sama lainnya, atau dengan kata lain bagaimana manusia berkomunikasi. Buku ini berbicara tentang pemikiran barat dan timur yang di kemukakan oleh Lawrence Kincaid pada tahun 1987, yang menyatakan terhadap sejumlah perbedaan prinsip antara sarjana barat dan timur merumuskan studi komunikasi itu sendiri, seperti:
- Teori-teori komunikasi timur cenderung untuk fokus pada keseluruhan (wholeness) atau kesatuan(unity). Sedangkan pemikiran barat lebih dipengaruhi kepada bagian-bagian (parts) dan tidak ingin menyatukan bagian-bagian untuk mejadi satu kesatuan.
- Individualisme lebih ditekankan pada pemikiran barat, mereka dianggap aktif dalam mencapai tujuan personalnya. Sedangkan teori timur lebih memandang efek komunikasi sebagai tidak terencana, teori timur menekankan pada penyatuan (konvergensi) antara emosi dan spiritual sebagai hasil dari efek komunikasi.
- Perbedaan selanjutnya terletak pada Bahasa dan fikiran, kebanyakan teori barat didominasi oleh Bahasa, beda dengan timur yang lebih ke menekankan symbol-simbol Hal ini menjelaskan mengapa bersikap diam itu lebih penting dalam komunikasi timur, mereka juga tidak terlalu mempercayai cara berpikir barat. Falsafah asia lebih menekankan pada pandangan intuitif yang diperoleh dari pengalaman langsung.
- Konsep mengenai relationship berbeda juga antara barat dan timur. Di barat, hubungan terjadi antara dua individu atau lebih, sementara dalam tradisi timur, hubungan itu tidak terjadi antara individu tetapi antara posisi-posisi sosial yang yang terkait dengan peran, status dan kekuasaan.
Ilmu komunikasi adalah ilmu yang multidisipliner & buku ini menawarkan analisis menyeluruh mengenai bagaimana komunikasi berkembang dari interaksi personal hingga pengaruh media massa yang lebih luas. Ditujukan bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi komunikasi, buku ini membahas teori-teori penting yang membentuk landasan studi komunikasi saat ini.
Robert Craig membagi dunia teori komunikasi ke dalam tujuh kelomopok pemikiran atau tujuh tradisi pemikiran, seperti Semiotika yang sangat mempelajari studi mengenai (signs) dan symbol yang merupakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Fenomenologi yang memfokuskan perhatiannya terhadap pengalaman sadar seorang individu. Lalu selanjutnya ada, Sibernetika, tradisi sosiopsikologi yang memandang individu sebagai makhluk sosial. Kemudian ke lima ada tradisi Sosiokultural yaitu lebih membahas bagaimana berbagai pengertian, makna, norma, dan aturan yang ada bekerja dan saling berinteraksi dalam proses komunikasi. Dilanjut dengan tradisi kritis yang memiliki jumlah percabangan, yaitu 1) Marxisme 2) Frankfurt School 3) Postmodernism & 4) Feminisme. Lalu yang terakhir adalah tradisi retorika yang didefinisikan "The art of constructing arguments & speechmaking" yang artinya seni membangun argumentasi dan seni berbicara. Dalam perkembangannya, retorika juga mencakup proses untuk menyesuaikan ide dengan orang lain dan menyesuaikan ide dengan orang melalui berbagai macam pesan.
Teori Komunikasi Individu ini fokus pada teori-teori yang berkaitan dengan komunikasi individu. Teori favorit saya adalah "teori disonansi kognitif (ketidaksesuaian kognitif)" yang dikemukakan oleh Leon Festinger merupakan salah satu teori terpenting dalam ilmu psikologi sosial. Namun teori ini juga bagian dari kelompok tradisi sibernetika karena membahas system berfikir manusia. Contoh dari Teori disonansi kognitif ini adalah Ketika kita mengetahui kalau merokok itu adalah hal yang tidak baik bagi tubuh kita. Namun, kita masih tetap melakukannya. Saat merokok, didalam kognitif kita berfikir dan ada kesadaran bahwa merokok itu tidak baik, namun kita tetap melakukannya. Hubungan inkonsisten atau disonansi ini terjadi bila one element would not be expected to follow from the other yang artinya salah satu elemen tidak diharapkan untuk mengikuti elemen yang lain.
Penulis mengeksplorasi berbagai model komunikasi interpersonal seperti Model Shannon-Weaver dan Model Barnlund. Bab ini juga membahas Teori Interaksi Simbolik dan Teori Kebutuhan Dasar dari Abraham Maslow, yang membantu memahami bagaimana individu menyampaikan dan menerima pesan dalam konteks pribadi. Penjelasan ini sangat berguna untuk memahami dinamika komunikasi dalam hubungan interpersonal.
Selanjutnya, buku ini membahas komunikasi dalam konteks kelompok. Teori-teori seperti Teori Sistem Sosial dan Teori Interaksi Sosial kelompok dibahas dengan rinci. Penulis menjelaskan bagaimana komunikasi dalam kelompok mempengaruhi dinamika kelompok, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Contoh kasus dan studi tentang dinamika kelompok memberikan wawasan praktis tentang bagaimana teori diterapkan dalam situasi nyata.
Kemudian bagian Teori Komunikasi Massa mengeksplorasi komunikasi dalam skala yang lebih luas melalui media massa. Media Massa di berbagai negara basically memiliki perkembangan yang tentunya berbeda, it depends on economic systems dan politik negara bersangkutan. Namun demikian teori-teori media barat telah menjadi bagian hegemoni global dalam studi mengenai media. Studi Komunikasi massa tidak dapat menghindari diri dari hal-hal yang terkait dengan nilai-nilai (values) dan konflik politik dan sosial.
Buku ini membahas Teori Agenda-Setting, Teori Kritis, dan Teori Kultivasi, serta bagaimana media massa mempengaruhi opini publik dan persepsi sosial. Penulis juga membahas teori-teori mengenai pengaruh media dalam pembentukan budaya dan sikap masyarakat, menjelaskan bagaimana pesan media dapat membentuk realitas sosial.