Lihat ke Halaman Asli

Lobus Frontal

Diperbarui: 4 Februari 2023   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagaimana dokter menangani kerusakan pada lobus frontal?


Penanganan kerusakan pada lobus frontal akan melibatkan berbagai strategi -- tergantung pada penyebabnya di atas. Misalnya, apabila kerusakan lobus frontal dipicu oleh infeksi, maka dokter akan meresepkan antibiotik. Kemudian, jika dokter mendeteksi tumbuhnya tumor di lobus frontal, pasien akan perlu menjalani operasi, kemoterapi, dan radiasi.

Sementara itu, jika lobus frontal mengalami kerusakan akibat penyakit degeneratif, seperti Parkinson dan demensia, pasien akan ditangani berdasarkan gejala yang ditunjukkan.

Beberapa contoh lain penanganan lobus frontal yang mungkin akan ditawarkan dokter, yaitu:
Terapi fisik untuk membantu pasien mempertahankan atau memulihkan kembali kemampuan bergerak, kekuatan, dan fleksibilitas tubuhnya

Terapi okupasi, yakni terapi yang membantu pasien untuk mempelajari strategi baru sehingga bisa lebih mudah melakukan tugas dan aktivitas sehari-hari. Aktivitas tersebut seperti berpakaian, makan, atau mandi.

Konseling berdasarkan tuntutan pekerjaan. Jenis konseling ini dapat membantu pasien kembali bekerja dan dan melatih cara untuk menangani tuntutan di tempat kerja.

Terapi wicara-bahasa. Terapi wicara dapat membantu pasien meningkatkan komunikasi atau mengajari pasien cara menggunakan alat bantu berbicara.
Terapi kognitif, yakni terapi yang dapat membantu pasien melatih keterampilan seperti perencanaan, penilaian, dan daya ingat.
Terapi psikologis, yang dapat meningkatkan hubungan, respons emosional, dan keterampilan pasien dalam mengatasi masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline