Lihat ke Halaman Asli

Tidak Pasti Kapan

Diperbarui: 29 Oktober 2018   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sulit, sama sekali tidak mudah untuk terus berjalan. Tidak sendirian, memang. Ada belahan jantung disisi, beriringan. Semakin jauh berjalan terasa semakin tidak dekat jarak ke tujuan. Perlahan dan tidak pasti kapan sampai. Kebahagiaankah atau kesengsaraan berlebih yang menyambut kelak dihadapan?

Berkeliaran bebas dalam angan sejuta peristiwa berkesan. Masa lalu, memang. Ada dibelakang dan tidak pernah kembali. Sudah pasti. Menjadi monumen angkuh sukacita masa lalu. Doa-doa berlimpah kala itu apakah sia-sia kini membuang harapan?

Tak bisa disesali karena sudah terjadi. Sulit diterima dalam keterbatasan diri. Bergejolak batin bertanya kepada Ilahi mengapa semua ini terjadi. Pergulatan dalam hati tiada pernah berhenti. Belum. Tetapi sampai kapan?

Jakarta, 29 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline