Lihat ke Halaman Asli

Kalbu Berubah

Diperbarui: 24 Oktober 2018   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarin kubilang aku ragu, tidak yakin atas semua keputusanku. Lalu aku panjatkan doa. Doa terbaik dengan untaian kata pilihan dengan penuh perasaan. Paling jauh pada lubuk hati terdalam. Masih ku tak paham bagaimana Sang Maha mengatur segala urusan.

Kemarin kupikir aku salah. Benar semata kalbu itu berubah. Dalam masa yang singkat sudah. Sempat kuduga bahwa Sang Kuasa tak peduli aku lelah.

Ternyata sabar telah berbuah. Tetap kuharap padaNya, bersujud dalam kusyuknya sepertiga malam. Terus tak kenal lelah.

Pagi ini jadi terasa begitu cerah. Duka lara yang kala itu menyiksa mulai berubah sudah. Semangat dan harapan baru mulai merekah.

Tuhan, Engkau memang Maha Benar. Tidak pernah salah. Aku bersyukur dengan tafakur. Berbaik sangka padaMu memang takkan pernah membuat diri lemah.

Jakarta 24 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline