Lihat ke Halaman Asli

fajar putrasulthoni

mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muhammadyah Yogyajarta

Kukira Berantakan Ternyata Mengesankan

Diperbarui: 27 Februari 2024   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOK. PRI

Pernah gaksih saat melihat film Avatar kalian mikir bagaimana membuat adegan Aang bisa terbang? atau saat melihat film horor, bagaimana adegan setan menghilang dibuat. Begitu juga saat menonton film avanger bagaimana membuat adegan tokoh Toby dapat berubah menjadi manusia laba laba? Hal itulah yang selalu saya fikirkan ketika menonton berbagai macam film.

Sejak kecil saya memang sangat tertarik dengan dunia film. Berawal dari suka menonton hingga memiliki keinginan untuk mencoba membuat film. Saya ingat saat Sd saya mencoba membuat film pertama saya menggunakan hp hadiah ulang tahun yang ke 10 . Saat itu saya mencoba membuat adegan orang menghilang bak super hero. Senang sekali rasanya bisa membuat adegan tersebut meski rasanya ingin tertawa saat melihat video itu sekarang.

Dunia kreatif memang menjadi dunia yang menyenangkan bagi saya. Hal itu yang menjadi landasan kuat saya untuk bergabung di ilmu komunikasi UMY. Tidak ada alasan yang membuat saya tidak memilih UMY sebagai studi lanjutan saya. Selain akreditasi nya yang sudah unggul, jurusan ini juga sangat cocok buat saya yang tertarik pada dunia kreatif khususnya dunia perfilman. Adanya kabar bahwa akan ada produksi film pendek pada semester 3 membuat semangat saya menggebu-gebu. Dan di sini lah saya mengalami pengalaman pengalaman menarik yang tidak akan saya lupakan mungkin seumur hidup saya.

Sebut saja Mas Tobon, itulah kata yang beliau utarakan saat perkenalan untuk pertama kali pada kelas cinematografi. Mas Tobon adalah dosen yang mengampu mata kuliah cinematografi. Membuat film dengan produksi profesional memang pengalaman pertama bagi saya, Tetapi dengan ilmu-ilmu dan pengalaman yang dibagikan mas tobon pada kita terutama pada saya membuat saya semakin bersemangat untuk mengerjakan tugas produksi film tersebut.

Di kelas cinematografi, kita tidak hanya diajarkan teori perfilman, tetapi juga sering praktik bagaimana membuat film, dari mulai pra produksi, pasca produksi, dan post produksi. Tenang saja alat - alat untuk praktek juga lengkap di sediakan disini, jadi kita sangat bisa leluasa untuk berlatih.

Tugas ini diawali dengan pra produksi yaitu pembagian posisi atau Jobdesk. Ternyata begitu banyak jobdesk dalam pembuatan suatu film. Di sini saya dijelaskan tentang tugas dari masing-masing jobdesk. Bagian ini merupakan bagian yang penting dalam proses pembuatan film. Sejujurnya saya sangat tertarik dengan posisi DOP. Saat itu saya dan teman saya punya keinginan untuk berada di posisi yang sama. Setelah berbagai pertimbangan dari teman teman satu kelas, akhirnya teman saya yang terpeilih untuk posisi tersebut karena dia memiliki pengalaman yang lebih banyak daripada saya. Sedikit kecewa, tapi tidak baiklah karena itu kesepakatan satu kelas. Tidak ingin menyerah, akhirnya saya mengambil jobdesk asisten DOP, walaupun tidak memegang kamera, setidaknya masih terlibat dalam kegiatan perkameramenan.

dok. pri

Setelah tim produksi terbentuk, kami mulai melakukan latihan latihan kecil, seperti pengambilan shoot, lighting, sound, dan lain lain. Beberapa adegan dari berbagai film berhasil kami Remake dengan mulus. Setiap orang sibuk dengan jobdeksnya masing-masing untuk menyiapkan produksi film pendek ini.

Satu hal yang saya kaget dan mungkin juga membuat bingung teman-teman sekelas adalah pembuatan cerita. Saya kira membuat cerita film mudah, ternyata banyak hal yang harus diperhatikan. Beberapa kali naskah cerita kita di revisi oleh Mas Tobon, karena kata beliau cerita kami masih menimbulkan banyak pertanyaan yang kami sendiri pun juga tidak Bisa menjawabnya. Sempat kesal dan putus asa karena belum menemukan cerita untuk film yang akan kami buat.

Tidak hanya konsultasi dengan mas tobon, kami juga konsultasi dengan beberapa alumni yang sudah punya pengalaman membuat cerita film. Meskipun begitu cerita kami tetap berujung revisi. Mas Tobon selalu ada celah untuk mengkritik cerita yang kita buat. Kesal pasti ada, tetapi jika di fikir lebih jauh memang benar apa kata beliau, membuat cerita memang harus jelas, masuk akal, dan menarik. Dengan segala kerumitan yang terjadi, akhirnya h-3 produksi cerita sudah jadi dan di acc oleh mas tobon. Seperti selesai sidang skripsi, itulah rasanya ketika mendengar cerita sudah di acc dan tinggal eksekusi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline