Lihat ke Halaman Asli

Fajar AriefRiyanto

Mahasiswa IKIP Siliwangi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Meluruskan Kesalahan Penulisan Gabungan Berimbuhan Awalan dan Akhiran yang Sudah Lazim di Masyarakat

Diperbarui: 28 April 2021   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meluruskan Kesalahan Penulisan Gabungan Berimbuhan (green chameleon/unsplash)

Ini adalah kali pertama saya menulis di kompasiana. Bukan karena saya tipikal orang yang tidak suka menulis, tapi karena ketidaktahuan saya bahwa platform kompasiana memperbolehkan kalangan umum untuk menulis di platform ini. 

Selain hal tersebut, alasan saya menulis di kompasiana adalah karena perintah dosen saya untuk melakukan membuat artikel tentang analisa terhadap problematika kaidah kebahasaan yang dianggap lazim di masyarakat namun sebetulnya salah.

Pada kesempatan ini saya akan menyinggung masalah tentang kesalahanan penulisan gabungan kata yang sudah menjadi hal yang wajar di masyarakat. 

Namun, sebelum saya memulai pembahasannya saya ingin bertanya terlebih dahulu kepada para pembaca. Mana yang benar, pertanggung jawaban atau pertanggungjawaban? Jika Anda menjawab pertanggung jawaban, maka saya pastikan jawaban Anda salah. Mana jawaban yang menurut Anda benar, sukarela atau suka rela? 

Jika jawaban Anda adalah suka rela, maka jawaban Anda juga salah. Itulah beberapa contoh yang menjadi latar belakang kenapa saya ingin membahas problematika pada gabungan kata. Lantas bagaimana cara menulis gabungan kata yang benar? Berikut ini pembahasannya.

Pertama-tama, saya ingin mengajak para pembaca untuk mencari tahu apa yang dimaksud kata gabungan. Menurut website BFOX, gabungan kata adalah suatu penggabungan suatu kata dengan kata lainnya. 

Penggabungan ini bisa menghasilkan makna baru ataupun tetap, tergantung jenis gabungan kata itu sendiri. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), penulisan gabungan kata mempunya beberapa ketentuan.

Pertama, unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus dan ditulis terpisah.

Contoh :

  • meja hijau
  • orang tua
  • cendera mata
  • nikah siri

Kedua, gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-).

Contoh :

  • ibu-bapak kami (ibu dan bapak kami)
  • ibu bapak-kami (ibu dari bapak kami).
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline