Lihat ke Halaman Asli

Fa Jar

Mahasiswa

Ekonomi Dan Kewirausahaan Di Asia Tenggara

Diperbarui: 29 Desember 2024   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN DI ASIA TENGGARA

Ekonomi dan kewirausahaan di Asia Tenggara memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan regional dan global. Wilayah ini, yang mencakup negara-negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina, telah menunjukkan dinamika ekonomi yang kuat melalui integrasi pasar, peningkatan infrastruktur, dan kebijakan pro-investasi. Sektor kewirausahaan semakin berkembang dengan dukungan dari pemerintah, teknologi digital, dan demografi penduduk muda yang melek teknologi.

Dalam beberapa dekade terakhir, sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) menjadi tulang punggung perekonomian, menyumbang sebagian besar lapangan kerja dan PDB di banyak negara Asia Tenggara. Digitalisasi dan adopsi teknologi, seperti e-commerce dan fintech, telah membuka peluang baru bagi wirausahawan lokal untuk bersaing di pasar global. Namun, tantangan seperti kesenjangan akses modal, ketimpangan infrastruktur, dan kompleksitas regulasi masih menjadi hambatan bagi perkembangan yang lebih merata.

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi dan kewirausahaan Islam di Asia Tenggara sejalan dengan jumlah Muslim yang signifikan di wilayah tersebut. Model-model ekonomi berbasis syariah telah diterapkan di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, dan beberapa bagian Filipina serta Thailand, dengan menitikberatkan pada perbankan syariah, bisnis halal, dan juga kegiatan filantropi seperti zakat dan wakaf. Pengembangan ini tidak hanya memperhatikan kebutuhan finansial umat Islam, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan inklusif.

Dasar-dasar ekonomi Islam terutama melarang riba, mendorong bagi hasil, dan memberikan prioritas pada keadilan sosial. Dalam situasi ini, zakat dan wakaf memiliki peran krusial dalam mendistribusikan kekayaan dan memberdayakan masyarakat. Negara-negara di Asia Tenggara telah memperkuat kerangka regulasi untuk mendukung ekonomi syariah, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sektor tersebut.

Kewirausahaan berdasarkan Syariah di Asia Tenggara mencakup berbagai sektor seperti makanan halal, kosmetik, farmasi, dan pariwisata. Negara-negara seperti Malaysia telah memimpin di tingkat global dalam sektor keuangan syariah, karena peraturan yang mendukung perbankan syariah dan sukuk. Dalam situasi ini, Malaysia tidak hanya menyediakan akses keuangan melalui lembaga syariah tetapi juga menjadi pusat global untuk industri halal yang terus berkembang.

Indonesia, yang memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia, juga memiliki pasar perbankan syariah yang penting, meskipun ukurannya masih lebih kecil dibandingkan dengan sistem konvensional. Pemerintah Indonesia, melalui KNKS, bertekad mempercepat pertumbuhan sektor ini, terutama dalam mendukung UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah mendukung inklusi keuangan dan pengurangan ketidaksetaraan sosial melalui kewirausahaan syariah.

Brunei menggunakan pendekatan konservatif ekonomi dengan memanfaatkan dana wakaf untuk mendukung proyek-proyek sosial, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan. Fokus pendekatan ini adalah pada pemberdayaan masyarakat dan keadilan dalam distribusi kekayaan. Peningkatan kewirausahaan sosial di Brunei bertujuan untuk memberikan manfaat yang signifikan bagi penduduk setempat.

Di sisi lain, Singapura, meski memiliki populasi Muslim lebih kecil, telah berhasil menjadi pusat keuangan syariah regional. Negara ini menawarkan berbagai produk keuangan syariah untuk menarik investasi dari kawasan Timur Tengah dan Asia. Dalam hal yang sama, industri halal di Singapura menunjukkan prospek yang sangat menguntungkan, dengan produk makanan dan layanan yang bertujuan untuk pasar global. 

METODOLOGI

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline