Lihat ke Halaman Asli

Fajar 03

Mahasiswa

Akuntansi Syariah: Solusi untuk Bisnis yang Berkelanjutan

Diperbarui: 26 Desember 2024   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Auntansi syariah semakin mendapat perhatian sebagai alternatif yang mendukung keberlanjutan bisnis di tengah tantangan global. Berbeda dengan akuntansi konvensional, akuntansi syariah berlandaskan prinsip-prinsip Islam, seperti keadilan, transparansi, dan larangan riba. Sistem ini dirancang untuk tidak hanya mencatat keuntungan finansial, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan.

Salah satu keunggulan akuntansi syariah adalah penerapannya dalam bisnis yang mendukung keadilan sosial. Misalnya, zakat sebagai bagian dari kewajiban perusahaan membantu redistribusi kekayaan dan mendukung pembangunan masyarakat. Selain itu, prinsip larangan riba mempromosikan model pembiayaan yang etis, sehingga mendorong hubungan bisnis yang lebih adil antara pelaku usaha dan pemodal.

Di Indonesia, penerapan akuntansi syariah telah diperkuat dengan regulasi seperti Standar Akuntansi Syariah (SAS) yang diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Hal ini memungkinkan pelaku bisnis untuk lebih mudah menerapkan prinsip syariah dalam operasional mereka.

Dalam era di mana keberlanjutan menjadi prioritas global, akuntansi syariah menawarkan solusi yang relevan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai etika, sosial, dan lingkungan, sistem ini mampu menjadi landasan bagi bisnis yang berorientasi pada masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline