Lihat ke Halaman Asli

Jangan Hanya Tahu Ketupat sebagai Sajian, Ini Dia Makna Tradisi Lebaran Ketupat dari Masyarakat Jawa

Diperbarui: 29 April 2023   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi Lebaran Ketupat: Simbol Kebersamaan dan Makna Khusus dari Pukat hingga Pelaku Papat | sumber foto : ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA 

Ketupat adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari beras yang dikemas dalam anyaman daun kelapa,

Menjadi simbol kebersamaan tradisi Lebaran Ketupat yang dilakukan oleh masyarakat jawa.

Dalam tradisi Lebaran Ketupat, masyarakat Jawa memasak ketupat dan mengantarkannya kepada sanak saudara terdekat sebagai bentuk simbol kebersamaan.

Cara merayakan Lebaran Ketupat bervariasi tergantung dari kearifan lokal daerah masing-masing, sehingga memberikan ciri khas dan keunikan pada perayaan tersebut.

Sejarah tradisi Lebaran Ketupat sendiri sudah ada di Jawa sejak masa Walisongo dan diperkirakan berasal dari proses masuknya Islam di tanah Jawa.

Sunan Kalijaga, salah satu tokoh Walisongo, membawa ajaran puasa enam hari di bulan Syawal yang memang diajarkan untuk Muslim dan membudayakan dua kali lebaran.

Dalam pelaksanaannya, ketupat memiliki makna khusus yaitu Pukat yang merupakan kependekan dari ngaku lepas yang artinya meminta maaf dan,

Pelaku papat artinya adalah empat tindakan, yaitu lebaran luber, leburan, dan pelaburan.

Dalam mengenang dan merayakan tradisi Lebaran Ketupat, penting bagi kita untuk memahami sejarah dan makna yang terkandung di dalamnya.

Momen ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan dan menjaga kebersamaan dengan orang-orang terdekat di sekitar kita.***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline