Lihat ke Halaman Asli

M. Faiz Satrio Pradiansyah

Siswa SMAN 28 Jakarta, Mahasiswa Mikrobiologi ITB

Perasaan Berubah Saat Mendengarkan Lagu? Begini Cara Musik Bekerja di Otak!

Diperbarui: 30 Agustus 2020   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

mendengarkan musik/idntimes.com

Kita semua pasti memiliki lagu, penyanyi, dan genre musik favorit. Di saat senang, sedih, atau bosan saja kita bisa mendengarkan musik favorit kita dan perasaan kita akan menyesuaikan dengan genre musik tersebut. Tidak jarang juga kita mendengarkan satu lagu yang sama secara terus-menerus, sedangkan di lagu lain langsung terasa bosan. 

Sama halnya dengan tersedianya ratusan genre musik, namun kita memiliki pilihan favorit kita masing-masing. Lalu bagaimanakah musik bisa memengaruhi perasaan kita, dan bagaimana juga penjelasan dari peristiwa-peristiwa tersebut? Simak penjelasannya berikut ini!

Merasa bahagia hingga menangis merupakan respons normal tubuh kita terhadap musik yang kita dengarkan. Tidak perlu lagu, bunyi-bunyi tertentu seperti rintik-rintik hujan di sore hari pun sudah dapat mengubah suasana hati seseorang. 

Musik dapat memengaruhi emosi kita melalui otak kita. Secara singkat, mendengarkan bunyi seperti musik atau suara tertentu dapat mengubah perasaan kita dikarenakan regulasi dopamin di otak, yaitu sebuah neurotransmiter atau senyawa organik yang membawa sinyal di antara neuron pada otak kita yang bekerja untuk memengaruhi kondisi emosional dan perasaan. 

Musik sudah terbukti dapat meningkatkan perasaan senang kita atau bahkan membuat diri kita sedih. Tetapi sering terjadi pula baik kita sadari maupun tidak, saat mendengarkan musik tubuh kita akan bereaksi seperti dengan menari, menggoyangkan kepala, atau memetik jari. Irama lagu dapat memengaruhi detak jantung, yang menyebabkan tubuh bereaksi sedemikian rupa. 

Bahkan, musik yang didengar oleh seseorang dapat sinkron dengan detak jantung orang tersebut. Misal saat mendengarkan musik yang ceria dan cepat, darah dapat terpompa secara lebih cepat. Contoh lain adalah saat bernyanyi bersama-sama, nafas kita dan orang lain akan bersinkronasi, alhasil dapat menyamakan emosi sekumpulan orang tersebut bersama-sama. Hal-hal ini terjadi karena irama atau nada suatu musik dapat memengaruhi korteks pendengaran, bagian dari sistem saraf yang memengaruhi emosi dan perasaan.

Dari selera musik seseorang, dapat dilihat sedikit bagian dari sifat orang tersebut. Tetapi terkadang juga tiba-tiba muncul perasaan ingin mendengarkan musik baru atau genre yang kita tidak pernah dengar sebelumnya, ataupun mendengar genre musik baru dan ternyata diri kita menerima musik tersebut dan irama, nada, lirik-liriknya akan berbekas di otak kita. 

Selera musik masing-masing individu tertanam di dalam otak. Tentunya sebelum bisa diinterpretasi oleh otak, musik melewati indra pendengaran. Terbentuknya selera musik seseorang bisa dibandingkan dengan terbentuknya opini saat mendengar pidato. Otak kita akan membentuk informasi tentang pendapat kita terkait suatu musik. Melewati telinga, informasi akan dikirim sampai korteks pendengaran.

Sementara itu, fenomena mendengarkan musik yang sama terus-menerus juga terkait dengan kondisi emosional seseorang. Lagu yang kita ulangi merupakan refleksi dari suasana hati saat itu. Musik yang kita dengarkan mempermudah kita mendalami suasana yang sedang berlangsung, supaya kita dapat merasa lebih terhubung dengan apa yang sedang terjadi. 

Hanya saja ada beberapa lagu yang memang sangat mudah diingat dan menarik. Lagu-lagu seperti ini biasanya merupakan lagu terkenal di masyarakat disertai lirik berulang dan irama yang sangat mudah tersangkut di otak. Sangat normal bagi kita memiliki satu lagu yang diulang terus-menerus.

Musik sangat berdekatan dengan perasaan hati kita. Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan proses masuknya musik ke otak yang kemudian diterima dan menghasilkan reaksi baik secara emosional dan fisik. Musik dapat membantu kita untuk memiliki perasaan yang lebih mendalam terkait suatu peristiwa. Baik jika Anda ingin merasa ceria dan berdansa ria maupun sedih dan menangis, musik dapat melakukan semua itu. Sangat terkesan bukan, bagaimana suatu bunyi dapat beresonansi dan merubah perasaan kita 180 derajat? Kenali perasaan lebih luas dengan musik!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline