Lihat ke Halaman Asli

Liga Tendang Bola, Standar Kompetisi Futsal Amatir yang Baru!

Diperbarui: 4 Juni 2024   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Disusun oleh Mahasiswa Sosiologi Universitas Airlangga sebagai tugas PDB Mata Kuliah Logika dan Pemikiran Kritis.

Kompetisi futsal antar SMA Indonesia "Liga Tendang Bola" atau yang juga dikenal "LTB" merupakan kompetisi yang baru baru ini mengguncang dunia futsal SMA di Indonesia, khususnya Jawa timur. Bagaimana tidak, LTB menghadirkan terobosan terobosan baru di kompetisi futsal antar SMA. 

Kehadiran live streaming di kompetisi futsal SMA merupakan daya tarik yang sangat kuat sehingga tim tim kebanggaan sekolah berlomba lomba untuk memberikan penampilan terbaik mereka karena penampilan mereka akan disaksikan oleh seluruh pecinta futsal di Indonesia. Tak hanya itu, kehadiran banyaknya konten konten yang menarik dan fresh seperti mic check pada akhirnya juga menciptakan paradigma bahwa Liga Tendang Bola merupakan kompetisi yang sangat menarik.

Kompetisi yang berada di bawah naungan Hypenamic Sports ini kini berhasil mengisi kekosongan dari kompetisi besar lainnya yang telah lama berhenti. Ketidak hadiran kompetisi futsal terbesar di Indonesia, pocari dan hydrococo perlahan mengikis semangat para atlet sekolah untuk berjuang dan berlomba bersama tim futsal sekolahnya. 

Bagaimana tidak, kompetisi pocari dan hydrococo sudah berhasil menghasilkan banyak pemain futsal profesional Indonesia. Ardiansyah Runtuboy, sang alien futsal Indonesia merupakan salah satu dari banyaknya produk yang berhasil dihasilkan oleh kompetisi futsal pocari. Dengan tidak adanya kompetisi yang setara, atlet muda seakan kehilangan jalan untuk menggapai mimpinya menjadi atlet futsal profesional. 

Kehadiran LTB seakan memberikan angin segar bagi para atlet futsal sekolah. Dengan perlahan namun pasti, LTB mulai menggeser tahta kompetisi futsal terbesar di Indonesia. Melalui Jawa timur, Hypenamic Sports memiliki tujuan untuk mengepakkan sayap Elnic (sapaan maskot Liga Tendang Bola) ke seluruh penjuru Indonesia.

M. Fathur, pemain dari SMAN 21 Surabaya bernomor punggung 17 berhasil menembus tim PON Jatim tak lama setelah penampilannya di Liga Tendang Bola melawan SMAN 10 Surabaya. Penampilannya yang apik dan dinilai memiliki potensi untuk tim PON Jatim, membuatnya berhasil mendapatkan panggilan untuk mengikuti latihan dengan PON Jatim bersama pemain pemain lainnya yang lebih dulu masuk melalui seleksi terbuka. Meski belum menjadi pemain yang pasti dipanggil untuk memperkuat tim PON Jatim, dengan keberhasilan Fathur untuk masuk ke dalam tim PON Jatim memberikan harapan bagi atlet muda futsal lainnya untuk terus berproses dan menggapai cita cita mereka.

Liga Tendang Bola tidak hadir dengan tanpa kekurangan. Di seri pertama, Kualitas live streaming mereka dinilai sangat payah karena banyak sekali momen momen penting yang tidak tertangkap karena live streaming yang tidak lancar. Selain itu, kinerja panitia yang dirasa kurang maksimal membuat pihak venue (GOR Internasional UNESA) kecewa karena banyak terjadi aksi vandalisme yang dilakukan oleh pengunjung yang hadir. Selain itu, kinerja wasit menjadi sorotan utama dari kompetisi Liga Tendang Bola. Di seri satu dan dua, kinerja wasit dinilai sangat buruk dan enggan untuk berdiskusi mengenai keputusan keputusan mereka. Banyak keputusan wasit yang dinilai merugikan beberapa tim.

Liga Tendang Bola dengan perlahan menempati kompetisi futsal SMA terbesar di Indonesia. Dengan memperhatikan catatan catatan merah yang ada dan terus memberikan inovasi tanpa henti, tidak mustahil bagi LTB untuk menjadi kompetisi futsal SMA yang paling dinanti nanti di Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline