Memahami penggunaan huruf
Surat adalah grafem dari sistem penulisan, seperti alfabet Yunani dan skripnya. Surat terkandung dalam fonem, dan fonem membentuk bunyi bahasa yang diucapkannya. Setiap skrip memiliki huruf dengan nilai suara yang berbeda. Dalam jenis alfabet atau abjad, huruf biasanya mewakili fonem atau bunyi, berbeda dengan logogram atau ideogram, di mana huruf mewakili ekspresi atau makna simbol, seperti karakter Cina. Dalam beberapa buku, seperti abjad Yunani dan turunannya, terdapat variasi huruf yang sama yang disebut huruf besar dan huruf kecil. Kata-kata biasanya dimulai dengan huruf kapital, diikuti dengan huruf kecil.
Penggunaan huruf kapital dan miring
1. Huruf kapital dan huruf kecil digunakan sebagai inisial kata di awal kalimat, sebagai inisial kutipan langsung, sebagai inisial ekspresi keagamaan, atas nama Tuhan dan dalam kitab suci, termasuk kata ganti Tuhan.
Contoh:
A. Kita harus bekerja sama
B. Adik laki-laki bertanya, "Kapan kita akan pulang?"2. Teks miring dicetak miring di bawah istilah miring. Huruf miring ini sering digunakan untuk menggarisbawahi suatu kata, juga digunakan untuk menyebut istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Huruf miring juga sering digunakan untuk menggarisbawahi kata atau bagian kalimat tertentu atau untuk menulis kata non-Indonesia, seperti bahasa asing atau bahasa daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H