Lihat ke Halaman Asli

Faiz Mudhokhi

Guru dan Sosmed Enthusiast

Pemanfaatan Artificial Intelligance dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Diperbarui: 28 September 2023   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: https://matkul.xyz/pengertian-kecerdasan-buatan-beserta-ruang-lingkupnya/

Dalam era digital yang terus berkembang, perkembangan teknologi khususnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pelan-pelan semakin menjangkau pada berbagai bidang di seluruh jagat maya, termasuk bagaimana informasi diakses, diproses, dan disampaikan. Artificial Intelligence (AI), atau Kecerdasan Buatan, secara umum merujuk pada kemampuan komputer atau mesin untuk melakukan tugas yang biasanya membutuhkan pemikiran manusia. AI mencakup berbagai teknologi dan metode yang dirancang untuk mengizinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, meniru tindakan manusia, dan melakukan tugas yang membutuhkan pemahaman, penalaran, dan adaptasi.


Di dunia pendidikan, penggunaan AI mulai dikembangkan untuk dapat membantu pelajar mengontrol dan memantau pembelajaran, yang diharapkan bermanfaat mendukung pelajar untuk hidup dan bekerja dengan baik serta mandiri di masa depan. 

Secara khusus dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, sistem Artificial Intelligence (AI) memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai pendukung layanan. Penggunaan AI dalam konteks ini bertujuan membantu meningkatkan efektivitas, aksesibilitas, dan responsivitas layanan bimbingan dan konseling bagi siswa. Berikut beberapa cara di mana AI dapat dimanfaatkan yaitu Chatbot Bimbingan dan Konseling, Pemantauan Kesejahteraan Siswa, Rekomendasi Karir dan Pendidikan, Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional, Analisis Data Siswa, dan Konseling Online.

Pada penggunaan Chatbot Bimbingan dan Konseling, sistem ini dapat diimplementasikan dalam chatbot AI yang dapat memberikan dukungan dan informasi kepada siswa setiap waktu. Chatbot merupakan aplikasi interaktif yang dirancang untuk berinteraksi dengan manusia, dalam hal ini akan bekerja untuk merespons pertanyaan umum tentang pilihan pelajaran, masalah sosial, kesehatan mental, dan lain-lain. Meskipun chatbot tidak dapat menggantikan konselor manusia, mereka dapat memberikan bantuan instan dan mengarahkan siswa ke sumber daya yang tepat. 

Dalam Pemantauan Kesejahteraan Siswa, Sistem AI dapat digunakan untuk memantau aktivitas online siswa, seperti postingan media sosial atau perilaku online lainnya. Hal tersebut berguna untuk mendeteksi tanda-tanda perubahan perilaku atau kesejahteraan mental, sehingga dapat membantu sekolah untuk mengidentifikasi siswa yang mungkin memerlukan perhatian lebih dalam hal kesejahteraan.


Untuk Rekomendasi Karir dan Pendidikan, AI dapat difungsikan untuk menganalisis minat, bakat, dan prestasi akademis siswa untuk memberikan rekomendasi yang lebih personal terkait pilihan karir dan program pendidikan yang sesuai. Selanjutnya untuk Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional, aplikasi dan platform AI dapat membantu siswa untuk berlatih keterampilan sosial dan emosional melalui simulasi dan skenario interaktif yang diharapkan dapat membantu siswa belajar bagaimana merespons situasi sosial dengan baik.


Kemudian untuk Analisis Data Siswa, sistem AI dapat menganalisis data kinerja akademis dan perilaku siswa untuk memberikan wawasan tentang kemajuan belajar dan perkembangan siswa. Konselor dapat menggunakan data ini untuk merancang rencana bimbingan yang lebih efektif. Untuk pelaksanaan Konseling Online, adanya platform bimbingan dan konseling berbasis AI dapat memberikan layanan konseling online yang responsif dan dapat diakses sewaktu-waktu. Siswa dapat melakukan sesi konseling secara virtual dengan dukungan dari sistem AI.


Namun dalam perkembangan tersebut, penting untuk diingat bahwa meskipun AI dapat memberikan banyak manfaat dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah, peran konselor manusia tetap penting dalam membina hubungan empati dan memberikan dukungan yang mendalam. AI harus digunakan sebagai alat pendukung, bukan pengganti, dalam upaya membantu siswa mencapai kesejahteraan mental dan emosional yang lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline