Sakit kepala merupakan nyeri yang muncul di daerah kepala dan sekitarnya. Sedangkan mual adalah perasaan tidak nyaman yang menyebabkan keinginan untuk muntah. Seringkali kedua hal ini muncul secara bersamaan. Pastinya terdapat penyebab kepala pusing dan mual, bukan karena kebetulan saja. Misalnya kita sedang dehidrasi dan bagi perempuan bisa jadi tanda kehamilan.
Sakit kepala dan mual bisa saja disebabkan oleh beberapa hal, seperti pola makan, gaya hidup, hingga kondisi kesehatan yang terganggu.
Nah, ketika kamu mengalami hal ini, tentu bertanya-tanya apa sih penyebabnya? Langsung saja, yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah !
Berikut merupakan penyebab mengapa kepala bisa pusing disertai mual :
1. Dehidrasi
Dehidrasi adalah ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima, jika dibiarkan terus menerus bisa mempengaruhi fungsi tubuh. Tentu saja dapat menimbulkan gangguan sementara atau bahkan permanen pada kesehatan tubuh.
Salah satu gangguannya adalah kepala pusing dan rasa mual. Gejala ini bisa menjadi tanda bahwa keseimbangan cairan dalam tubuh terganggu, mempengaruhi kinerja sistem tubuh secara keseluruhan.
Selain sakit kepala dan mual, dehidrasi juga dapat dilihat melalui tanda-tanda lain seperti rasa haus yang berlebihan, sensasi pusing, mulut yang kering, frekuensi buang air kecil yang berkurang, serta urine yang lebih gelap dengan aroma yang lebih kuat. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala dehidrasi dan segera mengambil langkah-langkah untuk mengembalikan keseimbangan cairan dalam tubuh agar fungsi tubuh dapat berjalan optimal.
2.Migrain
Migrain adalah jenis sakit kepala yang cenderung menyebabkan rasa mual pada penderitanya. Sakit kepala pada migrain seringkali berdenyut dan pada satu sisi kepala. Gejalanya dapat semakin parah ketika terpapar cahaya terang atau suara yang keras.
Migrain lebih umum terjadi pada wanita, diperkirakan karena kaitannya dengan perubahan hormon yang lebih sering dialami oleh perempuan. Selain itu, kurang tidur juga menjadi faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami migrain.
3. Kehamilan