Lihat ke Halaman Asli

Persisten

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak tahu apa yang ku ungkapkan ini salah atau tidak. Aku merasa diriku ini termasuk golongan orang-orang yang persisten, bukan konsisten, bukan juga inkonsisten. Persisten disini adalah aku mempunyai sikap tidak bisa atau tidak mau mengerjakan suatu hal sebelum hal yang lainnya selesai. Aku tidak tahu sikap ini bagus atau tidak bagi perkembangan kepribadianku. Tapi itulah aku, faktanya aku persisten. Berbeda dengan konsisten yang selalu mengerjakan sesuatu dengan urutan dan runtut (di luar selesai atau belum hal tersebut), atau inkonsisten yang selalu mengerjakan sesuatu dengan gak jelas, sikap persisten-ku ini kadang membuatku kelabakan karena jika hal tersebut banyak, maka aku bisa jadi tidak bisa me-manage dengan baik hal tersebut. Tapi terkadang aku pikir persisten itu bagus sebagai bentuk tanggungjawabku terhadap suatu hal sampai selesai. Terkadang pula aku merasa persisten-ku ini adalah sikap bagus kadang gak bagus. Entahlah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline