Lihat ke Halaman Asli

Penumpang Taksi dan Tukang Diskusi

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seringkali ketika kita naik taksi menjumpai percakapan kecil-kecilan di dalam mobil tersebut. Topik yang besar juga tersaji di dalamnya.

Biasanya hal ini dilakukan dalam rangka menggunjing hal yang menurut anggapan orang waras tidaklah penting. Mulai jemuran yang basah karena kehujanan, anaknya yang nakal sampai tetangganya yang bertengkar juga tak lupa dibicarakannya.

Anehnya, hal ini bukan saja kita jumpai di taksi yang hanya kendaraan yang biasa dipakai orang menengah ke bawah tersebut. Para pejabat pun kini sudah mulai terkena virusnya. Saya berangkan diri menyatakan seperti itu karena para pejabat sekarang kebiasaannya sudah sama bahkan bisa dikatakan lebih dari pada para penumpang taksi tersebut.

Para pejabat sekarang pekerjaannya hanya mendiskusikan hal-hal yang mayoritas kegunaannya tak bisa diketahui secara mesti.

Kalau menginginkan contoh konkretnya kita tidak usah jauh-jauh turun lapangan dan melihat langsuco apa yang dilakukan para pejabat. cukup hanya dengan duduk manis di depan televisi. lalu lihat, berita apa saja yang disajikan. Kalau bukan rapat kabinet, pasti mengenai korupsi para pejabat atau kerancuan yang menyelimuti sepak bola tanah air tercinta ini.

Dari ulasan singkat di atas, kita dapat mereka-reka bahwa sifat pejabat sekarang sama halnya dengan para penumpang taksi; membicarakan hal yang tak ada gunanya. tentu, karena hal itu pula waktu yang biasanya digunakan untuk mengurusi rakyatnya malah dibuang percuma hanya untuk hal yang tidak begitu penting.

Kalau pejabatnya sudah begini, lantas masyarakatnya akan seperti apa? Entahlah!

12 Januari 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline