Hallo sobat kompasianer,,
Berbicara tentang keindahan Kota Yogyakarta yang terkenal akan keindahan Kota dan Budaya nya ini,memiliki daya tarik yang sangat luar biasa.Yogyakarta mampu memberikan magnet kepada siapa saja yang belum pernah menginjakan kaki nya di Yogyakarta untuk segera datang dan menikmatinya,juga magnet yang sangat luar biasa ketika seseorang yang telah berada di Yogyakarta untuk sulit meninggalkan nya.
Hal ini memang sangat di rasakan,karena Kota yang di juluki sebagai kota Gudeg ini,mampu memberikan keindahan yang sangat luar biasa,baik dari keindahan tersusun nya kota hingga sejarah budaya yang masih kental yang sangat menarik untuk di nikmati saat berwisata.
Namun,tak heran jika Kota-kota besar masih menyimpan sisi gelap di balik ramai nya kota.Dan tidak di pungkiri juga bahwa kota Yogyakarta ini menaruh sisi gelap nya bagi para penikmat hiburan malam.
Kali ini penulis akan memberikan sebuah informasi yang semata-mata hanya di jadikan sebagai bahan acuan untuk bisa waspada terhadap wisatawan yang memang benar-benar hanya menikmati suasana budaya dan wisata di Yogyakarta.
Tak salah juga,apabila artikel ini di angkat agar senantiasa para wisatawan yang baru pertama kali berkunjung ke Kota Yogyakarta agar tidak salah jalan pada saat berwisata di Kota ini.Alih-alih ingin berjalan menyusuri keindahan Kota,namun yang terjadi malah di tawari hal yang bertentangan dengan norma asusila.
Yah,kali ini penulis akan memberikan sebuah informasi kepada kalian terkait lokalisasi yang di jadikan markas oleh pria hidung belang.Pasal nya lokalisasi yang berada di Pasar Kembang ini,memang benar-benar berada di jantung kota Yogyakarta.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Pasar Kembang atau yang biasa di sebut Sarkem ini adalah tempat lokalisasi yang bersebalahan dengan Malioboro.Masyarakat menyebut nya dengan Gang 3 dan Sarkem ini tepat berada di belakang Hotel-hotel dan pertokoan di Malioboro.
Bagi para wisatawan yang baru saja atau belum tahu tentang sisi gelap Yogyakarta,setidak nya kalian juga tahu bahwa tempat lokalisasi ini sangat berdampingan dengan kalian pada saat jalan-jalan di Malioboro.Dengan begitu para wisatawan pun jangan sampai salah masuk ke gang-gang yang berada di sekitaran Malioboro,karena di takutkan malah salah masuk ke tempat lokalisasi tersebut.
Namun ciri khas dari gang lokalisasi tersebut adalah dengan adanya para penjaga atau preman yang menagih uang kepada wisatawan yang masuk,yang berdalih uang tersebut di gunakan sebagai uang kebersihan.