Lihat ke Halaman Asli

Cinta Mau Kah Kau Terima Ku

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pondok pesantren yang penuh aturan yang perluh di taati dan jika dilanggar akan terkena sanksi dengan kadar yang sesuai dengan kesalahan atau pelanggarannya. Akan tetapi suasana dan keadaan dipondok pesantren menjadi kenangan yang tak dapat aku lupakan apalagi dengan masa-masa cinta monyet ku yang aku jalani dengan gadis lugu nan cantik rupanya membuat aku terkadang ini berada lagi dipondok itu akan tetapi teman-temanku yang ada dirumah menjadi pengaruh besar bagi ku untuk pindah sekolah dari pesantren ke sekolah SMA didekat rumahku disaat liburan sekolah kelas tiga MTS aku bergabung dengan teman-teman SD dan tetanggaku serasa seru juga menjadi bagian dari mereka dan orang tua ku juga memanjakan aku dengan menyuguhi ku dengan mobil yang ku sukai dan motor yang banyak digemari anak-anak sebaya ku, manja yang ku dapat dikarenakan aku anak terakhir dari tiga bersaudara sedangkan mbak dan mas ku sudah memiliki keluarga mungil sendiri hanya tingal aku yang harus dimanja.

Keseruan ku dengan teman-temanku membuat aku lupa akan wujud asli diri ku bahwa aku ini masih santri akan tetapi rasa senang, bahagia dan senda gurau teman-temanku lah yang membuat aku merasa engan untuk kembali menjadi santri atau kembali ke sangkar emas itu. liburan berlalu dengan menyenangkan tak disangka waktu untuk registari untuk memasuki MA (madrasa aliyah) udah sangat dekat tapi hatiku belum berkeingin untuk kembali kepenjara indah itu, hari H registrasi aku mala bermain-main dengan teman-temanku jalan-jalan di desa tetangga, kami jalan-jalan sungguh menyenangkan sehingga aku lupa dengan hari H regitrasi dan ibu ku telpon berkali-kali namun terabaikan oleh ku karena tidak kedengaran oleh suara music dangdut yang kami dengarkan dan banyak pesan singkat dari ayah dan mask ku akan tetapi pesan itu ku baca setelah sampai di desa tetangga yang begitu indah karena lalu lalang motor air dan perahu besar yang berkeliaran dari hilir dan hulu sungai musi yang menjadi symbol kota kelahiranku yaitu Palembang pempek itulah yang biasa disebut oleh orang jawa teman kuliahku.

Pesan dari ayah ku buka dan ayah menuliskan dipesan itu dengan kalimat perintah pulanglah Ajun sapa ayah kamu harus kepesantren untuk daftar ulang, karena kegemiraanku bersama teman-teman ku, aku balas pesan ayah dengan kata-kata yang sedikit kasar “ yah aku ngak mau lagi sekolah dipondok aku pengen pindah ke SMA” entah bagaimana raut wajah ayah ku ketika membaca balasan pesanku namun aku tetap tertawa dan memandang takjub aliran sungai musih nan tenang dan lalu lalang motor air dihadapan aku dan teman-temanku ingin sekali aku nyebur disungai ini tapi dengar banyak cerita kalau sungai musi juga banyak dihuni oleh buaya dan hantu banyu (air) yang menjadi keyakinan orang-orang yang hidup dipingir sungai.

Tak ku pikir lagi sekolah ku yang jelas setelah perjalanan yang sedikit melelah kan karena jalan menuju sungai masih belum terjama oleh pemerinta setempat sehingga banyak lobang pada jalan dan kerusakan jalan yang membutuhkan dana banyak yang harus dikeluarkan oleh kocek pemerintah. kelelah ku disambut marah dari ibu ku yang kebingungan dengan sikapku yang berubah karena aku tidak biasa memberontak ayah atau ibu ku, entahlah apa yang aku rasakan sehingga tanpa rasa bersalah aku langsung bilang ke ibu ku “ Bu aku lapar” dengan wajah yang tak biasa aku lihat ibu menampakan rasa kesalnya dengan menjawab “ makanlah dengan kenyang dan istirahatlah”, rasa bersalahku mulai muncul karena tak biasanya ibu seperti itu dengan aku, biasanya ibu mengambilkan aku nasi serta lauknya dan terkadang menyuapi aku dengan tangan halusnya.

Niatku untuk masuk SMA disetujui oleh keluarga ku dan tak terasa hari pertama kali aku masuk SMA Negeri 2 itulah nama sekolah baruku, wajah-wajah baru nan agresif karena aku tidak biasa lihat teman-teman wanita ku dengan rambut tergerai dan rok pendek serta mengatakan “Hai cowok” dan itupun ramai terdengar ditelinga ku, ooh aku sangat lugu dalam bisik benakku, tapi sikap luguku musna dan aku mampu beradaptasi dengan mereka dan tak terasa aku betah dan merasa terbiasa dengan keadaan itu saking kan aku asyiknya pergaulan ku menyimpang karena aku memasuki geng disekolah ku dan pun suka gonta ganti pacar bahkan aku biasa dapat ciuman pagi hari oleh pacarku, penyimpangan masih tergolong biasa dimata anak-anak SMA jika hanya ciuman atau pelukan antara laki-laki perempuan yang sedang terbuai asmara sehinggga aku lupa dengan cinta monyekku yang ada dipondok dan yakinku dia pasti memiliki yang lain juga sama seperti aku meskipun dia tidak melakukan ciuman atau pelukan tapi pasti dia sering saling balas surat dengan pacar barunya itulah yang ada dibenakku.

Kelas 1 SMA pun berlalu dengan menyenangkan karena aku terus dihibur oleh banyak pacarku dan teman geng BILABONG yang banyak disegani oleh murid disekolah SMA Negeri 2. Satu tahun di SMA angapan ibu dan ayahku aku sangat berubah tidak pernah ngaji apalagi mengulangi hafalan al-qur’an ku yang pernah ku geluti sewaktu dipondok hingga aku sudah memegang 3 juz hafalan dari depan dan 1 juz dari belakang.

Kelas 2 SMA kenakalanku mulai memuncak karena aku mulai mengenali kenikmatan baru yaitu menisap atau merasakan kesengan lewat obat-obat terlarang alias NARKOBA, teman se Geng ku yang banyak mengenalkan aku dengan obat-obat itu karena aku terus galau ketika aku diputusi oleh pacarku makanya teman ku begitu mudah mempengaruhi aku, ku mulai mencoba ganja yang biasa aku linting sendiri seperti rokok itupun aku diajari oleh teman-teman ku, nikmatnya bukan kepalang sehingga aku menggunakan ganja itu setip hari, ganja berlalu aku pun penasaran dengan serbuk putih yang biasa diisap orang dengan mengunakan alat akhirnya serbuk putih itu ku rasakan dengan nikmatnya tanpa memikirkan uang orang tua yang terus aku pinta atau memikirakan ayah dan ibu yang akan marah jika tahu aku telah berubah menjadi anak geng yang makan narkoba kerjaannya.

Kelas 2 SMA berlalu dan lanjut kelas 3 SMA dan sampai Kuliah, pada saat kuliah itu juga orang tuaku mulai curiga dengan tubuhku yang kurus seakan-akan tengkorak berjalan dan aku juga sering deman dan menggigil atau biasa disebut oleh para pemakai itu dengan kata SAKAU. Kecurigaan orang tua ku mulai terbukti karena aku perna makai bersama dengan teman mas ku Bung Rijal namanya dia bilang pada mas ku dan mas ku bilang pada ibu dan ayah.

Malam selasa menjadi malam na’as ku karena sehabis makai narkoba bareng teman-teman ku dimobil polisi melakukan razia, akan tetapi masih untung kami dapat melarikan diri dari polisi itu, tetapi malam berikutnya alias malam selasa aku tidak bisa kabur dari celotehan,amarah ayah dan ibuku, bahkan lebih sadisnya mereka akan ke rumah kontrakkanku yang lumayan jauh dari desaku, aku kuliah di pusat kota sedangkan desaku agak perbatasan antara kota kelahiranku dengan kota tetangga alias kota Jambi namanya. Ayah bilang “ besok ayah dan mas mu ke kota untuk mengambil mobil dan motor” ku mulai memohon pada ayahku dengan mengatakan “ yah maafkan aku, aku janji ngak akan mengulangi lagi” isak tangis ku mulai keluar dan ayah ku tanpa belas kasihan padaku, keesokan harinya aku pergi dari kontrakan dan menitipkan kuncing mobil dan motor ku pada teman sekontrakkanku bahkan hp ku juga dan ku menitipkan pesan singkat pada temanku “ jika ada ayah ku datang tolong kasikan kunci-kunci ini dan hpku ya” teman ku mengangukan kepalanya dengan heren dan bertanya “kamu mau kemana “ ku tidak menjawab dan pergi begitu saja dengan membawa uang 500 ribu didompetku.

perlarian ku berhasil karena aku takut ayah akan memukuli aku, akhirnya kuliah tanpa mobil tanpa motor bahkan uang jajanku berkurang sangat banyak yang biasanya ku diberi 5 juta perbukan sekarang hanya 2 juta itupun terkadang minjam pada teman. hidup dengan keadaan itu akan mulai belajar untuk berubah tak lama niatku muncul aku dipertemukan dengan cinta monyet ku dipondok bertemu tapi tidak dapat melihat karena perjumpaan kamu hanya sekedar lewat Akun Fbku itupun hany komen-komen status lamaku.

Seperti dia butuh subyek penelitian tentang narkoba itupun aku lihat di status FBnya yang menuliskan tentang judul-judul penelitian, ku pun berniat untuk membantuhnya dengan memberikan no hp ku dan tak lama dari itu Hp Nokia yang tak berkame itupun bersuara ternyata sms dari cinta monyet ku, karena aku punya pulsa meskipun tak banyak dan nomornya juga sama-sama XL, ku telpon dia dan cerita semua tentang masa kelam ku dan tak pula aku juga bertanya padanya tentang siapa calon suaminya, dia menjawab dengan lugu kalau dia sudah memiliki calon suami hatiku sakit rasanya. Akan tetapi dalam tekadku untuk tetap mencintainya karena dari semua cerita masa kelam ku dia memberikan alasan-alasan yang logis dan menyadarkan aku tentang kesehatan diri ku serta pentingnya kesehatan itu untuk generasiku.

Ku berubah dan tak akan mengulangi lagi masa kelam ku itu janjiku dan aku tetap mencintai cinta monyet ku sampai aku tahu persis merianya pernikahannya dengan orang lain yang terpenting dia menjadikan aku sadar tentang hal-hal yang ku abaikan.

Terima kasih atas semuanya, jika aku berjodoh dengan mu terimalah diriku yang hina ini itulah harapan besar ku, tapi jika tidak berjodoh alsan-alasan logis yang menenangkan hati ku akan ku ingin selalu.

`~~~~~~~~~~~Itulah alasan mengapa aku tetap berharap padamu CINTA~~~~~~~`

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline