Pernahkah terbayang bagaimana rasanya setiap orang, tanpa terkecuali, menerima uang bulanan dari pemerintah? Itulah konsep Universal Basic Income (UBI) — sebuah ide revolusioner yang menjanjikan kebebasan finansial tanpa syarat. Bayangkan setiap warga negara mendapatkan uang tunai setiap bulan, apakah itu $1000 di Amerika atau Rp 1.000.000 di Indonesia, tanpa perlu memenuhi kriteria apapun. Kedengarannya seperti mimpi, bukan?Namun, jika ide ini benar-benar diterapkan, banyak yang percaya UBI dapat mengubah kehidupan orang-orang yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka, serta memberi kesempatan baru bagi mereka yang ingin mengejar impian atau berinovasi.
Apakah UBI Bisa Terjadi?
Menurut saya, tentu saja bisa. Dunia berubah dengan begitu cepat, dan apa yang dulu dianggap mustahil kini bisa menjadi kenyataan. Meski begitu, penerapan UBI tak semudah membalikkan telapak tangan — ada berbagai tantangan besar yang harus dihadapi.
Keuntungan UBI: Apa yang Bisa Didapatkan?
Mengurangi Kemiskinan
UBI menjadi penopang hidup bagi mereka yang terjebak dalam kemiskinan. Dengan uang yang diberikan langsung setiap bulan, mereka bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Ini adalah langkah besar untuk menurunkan kesenjangan sosial yang selama ini membelenggu.
Memberikan Kesejahteraan Sosial yang Lebih Merata
UBI membuka peluang lebih luas untuk pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih terjangkau. Mereka yang sebelumnya bekerja keras hanya untuk bertahan hidup bisa berfokus pada pengembangan diri, mengejar karier, atau mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Membuka Peluang Kreativitas dan Inovasi
Dengan jaminan finansial dari UBI, orang-orang akan lebih leluasa mengejar passion mereka tanpa rasa takut kehabisan uang. Mereka bisa berinovasi, memulai bisnis, atau bahkan mencoba hal baru yang sebelumnya tak terbayangkan karena terhalang kebutuhan ekonomi.
Daya Beli Meningkat, Ekonomi Berkembang
Ketika setiap orang memiliki uang untuk membeli barang atau jasa, permintaan terhadap produk akan meningkat. Ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan merangsang sektor ekonomi lokal. Semua ini berpotensi menciptakan siklus positif yang saling mendukung.
Efisiensi dalam Pengelolaan Pemerintah
Proses distribusi UBI lebih sederhana dibandingkan dengan bantuan sosial lainnya yang penuh birokrasi. Tidak ada lagi program yang membedakan antara penerima satu dengan yang lain. Semua warga mendapatkan hak yang sama, yang berarti lebih sedikit biaya administrasi.
Namun, Apa Saja Tantangannya?
Sumber Dana: Dari Mana Uangnya?
Untuk melaksanakan UBI, tentu dibutuhkan dana yang sangat besar. Salah satu opsi adalah meningkatkan pajak, tapi ini berisiko menambah beban masyarakat. Atau, pemerintah bisa mencetak lebih banyak uang, tetapi ini bisa memicu inflasi yang tak terkendali.
Risiko Inflasi
Pemberian uang yang berlimpah kepada semua orang tentu akan meningkatkan daya beli. Namun, jika jumlah barang yang tersedia tidak bertambah, harga barang dan jasa akan melonjak tajam. Tanpa kontrol yang tepat, inflasi bisa menjadi masalah besar yang justru merugikan masyarakat.
Berkurangnya Motivasi untuk Bekerja
Salah satu kritik terhadap UBI adalah bahwa beberapa orang mungkin kehilangan motivasi untuk bekerja. Dengan uang yang datang setiap bulan, mereka bisa memilih untuk berhenti bekerja atau hanya mencari pekerjaan dengan jam lebih sedikit. Hal ini bisa berdampak pada produktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Korupsi dalam Pengelolaan Dana
Potensi korupsi bisa menjadi masalah serius, terutama di negara dengan sistem administrasi yang belum terlalu transparan. Jika pengelolaan dana UBI tidak dijalankan dengan baik, dana yang seharusnya untuk membantu masyarakat bisa saja disalahgunakan.
Apakah UBI Bisa Diterapkan di Indonesia?
Meskipun beberapa negara seperti Finlandia dan Kanada sudah melakukan uji coba UBI, menerapkannya di Indonesia tentu bukan hal yang mudah. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan tantangan ekonomi yang masih ada, UBI bisa berisiko gagal jika tidak disiapkan dengan matang.
Namun, bukan berarti UBI tidak bisa terwujud. Dengan perencanaan yang tepat, kebijakan fiskal yang mendukung, dan transparansi dalam pengelolaan dana, Indonesia bisa mulai mencoba model ini, meski mungkin dalam bentuk yang lebih terbatas pada awalnya.
Kesimpulan
UBI menawarkan berbagai manfaat, mulai dari mengurangi kemiskinan hingga memberikan kebebasan finansial untuk mengejar passion dan karier. Namun, tantangan-tantangan yang ada — seperti sumber dana, inflasi, dan potensi penurunan produktivitas — perlu diatasi dengan hati-hati. UBI bisa jadi solusi jangka panjang, tetapi keberhasilannya sangat bergantung pada kesiapan ekonomi dan pengelolaan yang bijak.
Siapa tahu, mungkin di masa depan, UBI bisa menjadi terobosan yang membawa perubahan besar bagi masyarakat. Tapi untuk saat ini, masih banyak yang harus dilakukan agar ide besar ini bisa terwujud dengan cara yang efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H