Lihat ke Halaman Asli

Sumpah Pemuda: Sudah Lupa atau Belum Ingat

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sumpah pemuda adalah peristiwa yang merupakan rangkaian penting dalam upaya kemerdekaan bangsa indonesia. Kondii bangsa yang telah lama dijajah, membangkitkan semangat para pemuda untuk bergerak melawan. Bersikap dan bergerak menanggapi kondisi saat itu. Dengan beberapa orang pemuda yang memiliki jalan pikiran yang sama dan semangat kebangsaan yang kuat, mereka mulai merumuskan dalam kongres pemuda. Hingga pada tanggal 28 oktober 1928 diperingatilah hari sumpah pemuda. Dan subtansi dari itu 17 tahun kemudian tanggal 17 agustus 1945 terjadilah cita-cita seluruh bangsa indonesia yakni sebuah kemerdekaan.

Dalam peristiwa sumpah pemuda telah membawa dampak besar bagi pergerakan bangsa ini. Secara tidak langsung telah memunculkan semangat juang yang tegas dalam berjuang. Merasuki berbagai segi kehidupan. Dan ditanamkan dalam setiap kegiatan mereka sehari hari. Saat para pemuda sudah bangkit semangatnya, mengguncang dunia bukanlah sesuatu yang tidak  mungkin. Pemuda adalah orang yang mulai tumbuh kedewasaan nya dan memiliki pola pikiran yang jauh berbeda dengan orang yang sudah dewasa. Dengan pikiran yang didasari rasa semangat yang tinggi akan keberlangsungan hidup membuat mereka tidak bisa diremehkan gerakannya. Apabila didasari suatu kebenaran akan sangat positif hasilnya dan sebaliknya apabila didasari keburukan akan hancur kemudian.

Sumpah pemuda sebagai sesuatu yang pada jaman sekarang mulai redup pengaruhnya bahkan peringatannya saja sudah jarang ada yang memperhatikan memunculkan suatu keprihatinan yang sangat dalam. Pertanyaan yang muncul kepermukaan adalah ingatkah pemuda sekarang akan sumpah pemuda? Apakah itu ingatan yang masuk pada memori mereka atau tidak? Dan jika mereka ingat apakah mereka sudah memaknai itu?

Dalam teori kognitif ingatan manusia dibagi menjadi dua yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek. Yang digunakan manusia adalah keduanya. Seperti halnya memori yang kita gunakan dalam menyelesaikan pekerjaan adalah memori jangka pendek yang bersifat episodik cepat. Dan yang memiliki jangka waktu yang panjang dan terdapat unsur emosi didalamnya adalah memori jangka panjang yang sifatnya bertahan lama. Saat manusia memiliki ingatan masa kecil tentang sesuatu yang sangat mengerikan atau menyenangkan itu akan terus senantiasa masuk pada memori jangka panjang mereka.

Disaat peringatan sumpah pemuda seperti halnya diadakan upacara peringatan pada masa sekolah dulu, secara bertahap ingatan akan sumpah pemuda dipupuk- dipupuk terus sehingga menciptakan ingatan yang terus bertahan. Sedangkan pada pemuda Indonesia sendiri kurang sadar akan pentingnya hari ini. Mereka menganggap semua upacara sama dan membosankan. Sebagian besar seperti itu. Apalah untuk memaknai mengingat dan tau peristiwanya saja belum membuat mereka teringat.

Dalam masa sekarang pemuda dihadapkan dalam sebuah paradigma yang besar. Memanglah bangsa ini telah meredeka tetapi apakah sudah terlepas dari semua atau berbagai permasalahn yang menghinggapi mereka. Bangsa kita terjajah akan pengaruh budaya bangsa lain, terbius akan globalisasi dan kemiskinan masih ada di mana-mana. Sudahlah ssewajarnya jika kita manusia dapat berdedikasi yang kuat dalam upaya mencintai negaranya sendiri. Indonesia bisa merubah dunia dengan pemudanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline