Lihat ke Halaman Asli

Bahasa, Nafas Bagi Kehidupan Sosial

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada 3 desember lalu telah dirayakan oleh berbagai penduduk I seluruh belahan dunia dalam hari disabelitas sedunia. Bagaimana kebutuhan yang berbeda membuat banyak dari saudara-saudara kita disana menerima perlakuan yang kurang baik dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Setiap manusia terlahir dalam kondisi yang paling sempurna, membuat kondisi mereka mampu dalam menjalani berbagai kondisi yang ada dalam hidupnya.

Difabel bukanlah pilihan yang mereka pilih. Sang pencipta memberikan mereka kondisi itu tentunya dengan berbgai kelebihan yang mereka miliki. Tidak ada yang tidak adil di dunia ini semua saling memenuhi bilamana ada kurangnya dan lebihnya pasti diseimbangkan. Pada kondisi tunarungu tunagrahita membuat mereka sulit dalam menerima ataupun memunculkan komunikasi verbal mereka.

Bahasa adalah sesuatu kekayaan yang dimiliki manusia, setiap manusia menggunakan bahasa dalam kehidupannya. Dengan berpegang pada bahasa masing-masing membuat keterikatan satu dengan lainnya makin terjalin. Bahasa yang kaya juga dimiliki oleh mereka yang difabel, seperti pada bahasa tubuh dan braille yang dimiliki mereka yang tunagrahita. Jenis jenis kemampuan itu adalah guna mereka menjalani dan memudahkan segala apa yang membuat mereka mampu hidup.

Kita adalah sama tidak ada yang paling sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Sang Khaliq. Kita mesti bersyukur dengan apa-apa saja yang kita peroleh. Bagaimana kita bisa menghina orang lain apabila kita sendiri tidak mampu memandang cermin diri kita sendiri. Adapun sesungguhnya yang membedakan manusia hanyalah tingkat keimanan masing-masing.

Bahasa adalah senjata kita dalam menjalani kehidupan sosial, dalam berinterkasi dengan orang lain kita tidak mampu untuk mencapainya dengan hanya diam. Bahasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik verbal maupun non verbal. Saat ini haruslah kita menjaga bahasa kita baik yang berhubungan dengan budaya ataupun baik buruknya tuturan kita serta bahasa untuk berdoa kepada Sang Pengasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline