Lihat ke Halaman Asli

Faizal Rafly

Mahasiswa

Peran Logistik Kini Berjalan Lurus dengan Besarnya Kebutuhan Bisnis

Diperbarui: 23 Desember 2019   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wartaekonomi.co.id

Dunia perindustrian yang merupakan lahan berkarya bagi kalangan industri yang saat ini sedang mengalami revolusi keempat.

Dalam Era Industri 4.0 ini, karakteristik utama kemajuan adalah interaksi antara mesin dan mesin, yang menyebabkan berkurangnya volume peran tenaga manusia operator dan meningkatkan peran tenaga manusia yang memiliki kompetensi tinggi. Ini merupakan tantangan di era informasi global yang menuntut dunia pendidikan tinggi agar mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas serta mampu bersaing dalam menghadapi tantangan dalam memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dan industri seiring dengan perkembangan sains dan teknologi informasi yang melaju dengan cepat (ABET Engineering Criteria, 2000).

Dari sinilah keilmuan teknik industri diperlukan landasan yang kuat tentang ilmu pengetahuan sebagai langkah untuk mencari solusi dari persoalan-persoalan yang hadapinya.

Tantangan lain dari dampak era informasi global, peran manusia sudah tergeserkan oleh teknologi, ini merupakan permasalahan juga dari revolusi industri yang secara fundamental akan mengubah cara kerja, bekerja dan berhubungan satu dengan yang lain.

Ini adalah bentuk transformasi yang sedang terjadi. Namun sejauh transformasi ini berdampak positif, konsekuensi apa yang timbul harus bisa diseimbangkan dengan munculnya peluang yang ada.

Disisi lain tanpa mengesampingkan peran manusia yang telah tergantikan oleh mesin, manusia mempunyai peran yang sangat penting sebagai penggerak teknologi.

Misalkan,teknologimodern ICT (Information Communication Technology) seperti sistem informasi rantai pasokan digital atau DSC (Digital Supply Chain), mengakibatkan akselerasi yang cukup signifikan terhadap aktivitas bisnis dalam era informasi global di masa mendatang.

Suplai produksi dan layanan permintaan produk dapat dikirim ke seluruh dunia dalam waktu cepat, sedangkan secara instan pula solusi memyuplai dapat dibentuk dan ditentukan saat itu pula. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan sistem logistik yang lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan data World Bank tentang Perkembangan Logistics Performance Index (LPI) Indonesia di tahun 2018 menempati posisi ke-46, dan posisi ke-4 di ASEAN setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Penilaian LPI oleh World Bank ini didasarkan pada beberapa unsur, yaitu Kepabeanan, Infrastruktur, Ketepatan Waktu, Pengiriman Internasional, Pelacakan dan Penelusuran Barang, serta Kualitas dan Kompetensi Logistik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan We Are Social bekerja sama dengan Hootsuite, ada 132,7 juta orang Indonesia yang aktif di media sosial. Angka ini mencapai setengah dari populasi Indonesia yaitu 265,4 juta jiwa.

Seiring dengan hal itu, aktivitas belanja online di eCommerce pun turut meningkat, yang berdampak pada sektor logistik sebagai pendukung distribusi dan transaksi eCommerce. Kecepatan, ketepatan, serta tracking barang kiriman menjadi faktor utama yang dibutuhkan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline