Lihat ke Halaman Asli

Faizal Khaqiqi

Guru yang suka bertani dan suka dengan puisi

Seruling di Musim Semi

Diperbarui: 25 Oktober 2024   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pxfuel.com

Seruling Di musim semi telah berbunyi
Menandakan air dalam balutan pipi telah berhenti
Mampukah kau usap sisanya dengan tawamu yang penuh arti
Dalam dekapan angin mampukah kau melangkahkan kaki kembali

Seruling di musim semi telah berbunyi
Menandakan tekanan curah hujan telah mereda
Mampukah kau kembali sadar bahwa semuanya akan tergenang
Bersama takdir lalu yang mungkin bisa kau kenang

Seruling di musim semi telah berbunyi
Menandakan bunga yang indah siap untuk mekar
Mampukah kau tanam kembali pohon yang lama gersang
Bersama hati yang sudutkan di sudut yang penuh usang

Seruling di musim semi telah berbunyi
Bersama dengan itu kau kembali dalam suatu waktu
Dalam takdir yang dikehendaki oleh Tuhan
Aku mencintaimu setulus daun muda yang tumbuh saat itu

Tegal 25 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline