Lihat ke Halaman Asli

Berkebun di Kampung atau Pemandian Air Panas Alami Guci di Tegal, Sama-Sama Menyenangkan

Diperbarui: 25 Desember 2023   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Libur NATARU telah tiba, Hidup yang diharuskan terus bekerja membuat kejenuhan dalam benak setiap individu. Apalagi perantauan yang ada di ibukota Jakarta, liburan tentu saja mempunyai daya tarik yang luar biasa untuk sekedar berpeluk ria dengan keluarga tercinta di kampung halaman masing-masing.

Liburan menjadi ajang untuk sekedar melepas rindu pada keluarga yang lama tidak bertemu karena harus menjalankan kewajiban sebagai manusia mencari rezeki demi terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari, baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga di kampung halaman.

Liburan sejatinya adalah melepaskan rutinitas yang menjenuhkan yang dilakukan berulang-ulang untuk kemudian sejenak melakukan kegiatan lain yang menyenangkan, baik itu kegiatan baru atau kegiatan lama yang sudah hampir tidak pernah dilakukan kembali. Kejenuhan itu bisa dihilangkan dengan menenangkan pikiran dan kemudian bisa bercengkerama dengan orang-orang tercinta disekelilingnya.

Bagi anak perantauan yang selalu jauh dari keluarga, tentu saja liburan laksana surga yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Kata pulang menjadi satu hal yang selalu diimpikan setiap individu yang teramat lama jauh dengan keluarga. Layaknya bayi yang merindukan susu ibunya. Begitulah, rasa haus berkumpul itu harus terealisasikan.

Pulang dan mencari tempat bercengkerama, baik itu tempat pariwisata maupun tempat keluarga biasa yang mereka kunjungi. Makan bersama menjadi satu tradisi yang banyak keluarga lakukan untuk menambah keromantisan keakraban yang telah lama hilang. Saling bercerita dan canda tawa menjadi bumbu-bumbu sedap yang melengkapinya.

Berkebun menjadi salah satu opsi yang bisa menjadi sarana penghilang penat yang cukup ampuh, setidaknya untuk saya sendiri. Berkebun memberikan elegi ketenangan, tampa hingar bingar dunia yang terlalu berisik yang selalu saya rasakan setiap hari. Suara motor, mobil, klakson-klakson yang saling saut menyaut tidak terdengar lagi diantara hijau dan asrinya perkebunan.

Memberi ruang untuk sejenak bercengkerama dengan wajah-wajah para petani yang sumringah dengan kesederhanaan yang mereka miliki. Pikiran sederhana dan tak muluk-muluk dalam memandang dunia. Menjadi perefleksian diri yang ampuh agar selalu bersyukur atas nikmat Tuhan yang telah diberi.

Bercengkerama dengan tanah-tanah yang menjadi cikal bakal manusia terbentuk, mengingat kembali apa yang telah terjadi dan menenangkan pikiran untuk kedepan yang berkelanjutan dengan tenang, tanpa tekanan dan hasutan. Membersihakan debu-debu ego yang membelenggu diri, oleh uang dan juga jabatan yang diidam-idamkan.

Satu Opsi lain yang menarik di kota saya sendiri, Tegal. Pemandian alam  Air Panas guci menjadi destinasi yang patut dicoba. Ketenangan air yang mengalir, kehangatan yang diberikan oleh alam melalui air hangat yang mengalir secara alami. Kehangatan yang bisa dibagikan dengan sesama melalui bercengkerama disambi dengan merendamkan badan di sebuah kolam alami yang penuh dengan air hangat yang menenangkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline