Lihat ke Halaman Asli

Faizal Chandra

Guru Matematika

Dialektika Pendamba Matematika

Diperbarui: 27 Desember 2022   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kumpulan angka-angka kembali menyeruak, seakan-akan menari di atas Kepala; hamba memang pendamba matematika yang acapkali iseng mengutak-atik angka di dalam kepala; Manusia iseng yang suka memodelkan setiap aktivitasnya; beranggapan jika semua hal berhubungan dengan matematika, terutama angka; Terkadang berpikir, apakah benar demikian?; Entahlah, ku tak ingin pusing memikirkannya; setiap manusia punya pola pikirnya masing-masing, tak harus sama karena itu nikmatnya menjadi manusia;

Di pelataran alun-alun kota ku duduk, menikmati pemandangan kota; setiap sudut jalan yang nampak dalam pandangan tak lepas dari keisengan menstimulasi menjadi konsep bilangan dan  angka; Geometri tercipta untuk membuat kita menafakuri kehebatan pencipta; Aljabar menjadi tiang kokoh untuk mempelajari semesta; Statistika tercipta untuk menjadi jembatan penghubung kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan ilmu-ilmu yang sudah ada; Dalam hidup selalu ada ketidakpastian, hal ini dapat dipelajari dengan konsep peluang dan statistika; mungkin benar adanya, jika matematika adalah bahasa semesta.

Mungkin cukup sampai sini celotehan seorang Pendamba matematika, semoga berkenan mendengarkannya. 

Dibuat dengan waktu yang singkat pada tanggal 27 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline