Lihat ke Halaman Asli

Faizal Chandra

Guru Matematika

Kisah di Penghujung Malam

Diperbarui: 24 Desember 2022   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Haii.. Rembulan, sedang apa engkau di sana?
Sesibuk apa dikau hingga tak kunjung memberi kabar?

Bukannya aku terbelenggu waktu, tapi mencoba bertolak nestapa dalam deretan rindu

Kalau memang itu alasanmu, ku tau kita memang sedang berjarak tuk mencapai asa nan cita sebagai bekal kita hidup berdua

Aku menyalahkan jeda mengapa selisih angka pada rangkaian kita semakin getir
Aku menyalahkan jarak yang begitu hebat karena memang benar-benar tak bisa diralat

Ku tak ingin engkau menyalahkan apapun karena ini ikhtiar tuk kita berdua mengarungi bahtera asmaraloka

Dan biarkan kuletakkan sajak rasa dalam bahtera kita
Meskipun rasa maupun karsa yang tak pernah fasih mengeja
Rasa ini yang abadi sepanjang masa

Merajutnya hingga tutup usia

Menerpa gelagat abadi beraroma fiksi

Berwujud aksioma yang penuh inspirasi

Di antara mimpi-mimpi yang paling murni
Senyawa dalam aliran nadi yang bernilai tinggi

Menembus batas tuk wujudkan mimpi berwujud aksi

Melakukan segala tahapan demi langkah mempertahankan sebuah biduk yang kita kokohkan
Mengarungi bahtera yang kita targetkan sebagai pencapaian

Tak lupa munajat di sepertiga malam tuk kokohkan kapal agar mampu mengarungi luasnya samudra

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline