Di selasar alun-alun kota Blitar
Patungmu masih berdiri dengan kokoh
Tampak jelas wibawamu ketika kupandang
Bergetar sekujur tubuhku ketika kusentuh
Kepergianmu meninggalkan luka
Saat akhir hayatmu difitnah serta dikucilkan sebagai tahanan rumah yang membuatku sedih, ketika engkau diperlakukan tak manusiawi
Disiksa secara lahir maupun batin
Tersiksa dengan segala kerinduan
Namun, engkau tak pernah menyerah.
Seakan mereka telah lupa perjuanganmu
Perjuangan meraih kemerdekaan dengan getir