Lihat ke Halaman Asli

Faizal Chandra

Guru Matematika

Empat Rekomendasi Anime Summer 2019

Diperbarui: 30 Juli 2019   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Screenshot Anime Dr. Stone

Anime (Kartun) hari Minggu adalah hiburan untuk menghilangkan penat dari aktivitas sekolah yang padat

Anak-anak tahun 90an pada hari Minggu pagi jarang sekali berkeliaran atau main di luar rumah karena mereka sedang asyik menonton Anime (Kartun) kegemaran nya. Pada sewaktu saya SD (ketahuan kan umur nya sudah di atas 20, wkwkw), saya selalu berdiam diri di rumah sembari menikmati tayangan televisi yang berlomba-lomba Menayangkan film kartun atau saat saya besar mengenal nya dengan sebutan Anime. 

Kartun Minggu pagi zaman dulu sangat beragam mulai dari Detective Conan, Captain Tsubasa, Beyblade, Bakugan, Dragon Ball, Tamiya, Samurai X, Inuyasha, Naruto, Hidaten Jump, Inazuma Eleven, dan bahkan One Piece. Terkadang saya dibuat pusing karena 2 anime memiliki jam tayang yang sama di channel berbeda dan kita harus pandai menentukan pilihan mana yang akan ditonton atau seperti saya yang selalu mengganti channel saat yang satu sedang iklan. 

Masa kecil saya terselamatkan dengan adanya anime, tidak seperti anak kecil sekarang yang sudah terpapar sinetron yang mencemari nya dan bahkan kecil-kecil sudah membicarakan cinta dan pacaran (Huft). Anime Minggu pagi semakin lama, semakin berkurang. Hal ini tidak lepas dari kebijakan KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang menurut saya kurang tepat. Hanya Doraemon lah yang sampai saat ini masih eksis dan disusul Captain Tsubasa Versi Terbaru, Sebenarnya saya sudah download semua episode nya tapi entah kenapa ada sensasi berbeda saat nonton di Televisi dan ditambah lagi Dubbing Indonesianya.

Bagaimanakah nasib anime di Indonesia selanjutnya? Bagaimanakah nasib anak bangsa jika tidak ada anime (kartun) dan mereka terus menonton drama yang enggak jelas?

Seperti yang saya ungkapkan dalam artikel saya sebelumnya. Anime telah menjelma menjadi tontonan favorit anak kecil hingga dewasa. Para pemuda dan orang tua yang lahir pada era 90an, tidak habis akal untuk tetap menonton Anime-anime kegemaran nya. Yaitu dengan cara mengunduh anime di internet. 

Tidak hanya anime lama saja yang mereka unduh namun Anime-anime baru yang membuat mereka penasaran pun juga diunduh. Hingga Muncul sebuah ungkapan baru yaitu "Bukanlah Korea dengan Hallyu atau K-drama nya yang menginvasi dunia namun Jepang dengan anime nya lah yang lebih dulu menginvasi dunia hingga sekarang".

Pengucapan anime sendiri sebenarnya berasal dari ketidakmampuan masyarakat Jepang mengucapkan Animation, maka untuk mempermudah mereka menyebut nya dengan nama Anime. Dari pengucapan itulah anime Jepang semakin berkembang dan meninggalkan jauh negara pembuat anime pertama, yaitu Amerika. Anime memiliki penggambaran dan Visualisasi yang lebih bagus daripada animasi milik Amerika. 

Salah satu studio yang selalu mempertahankan kualitas Visualisasi adalah Studio Ghibli yang sering kali menggemparkan dunia dengan karyanya, seperti Kimi no na wa. Anime sendiri dalam penayangan setiap tahunnya terbagi kedalam 4 sesi yang mengikuti musim di Jepang yaitu: Winter (dingin), Fall (Musim Gugur), Spring (Musim Kemarau), dan Summer (Musim Panas). 

Setiap anime memiliki episode rata-rata 12 Episode (1 Musim) atau 25 Episode (2 Musim) dan ada juga yang memiliki episode berlanjut atau tidak berhingga karena kesuksesan anime nya yang digemari masyarakat dan juga Manga nya mencukupi untuk terus diangkat menjadi anime.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline